Haedar Nashir Ungkap Makna Terdalam Ibadah Kurban, Bebaskan Diri dari Pesona Duniawi
YOGYAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan makna terdalam ibadah kurban. Ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan bentuk ketakwaan dan keikhlasan dalam melepas keterikatan pada harta, kekuasaan dan kesenangan duniawi.
“Maka makna terdalamnya, apa yang kita miliki dalam kehidupan ini baik harta, kekuasaan, dan segala kesenangan yang kita peroleh sebenarnya nisbi, maka Allah SWT mengajarkan pada kaum beriman 'berkurbanlah' manfaatkan harta dan segala hal duniawi itu untuk kepentingan beribadah dan kemaslahatan orang banyak, bukan untuk dimiliki, ditumpuk-tumpuk, bahkan dengan rasa rakus ingin hidup serba gelimang duniawi,” kata Haedar dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).
Menurut Haedar, mereka yang berkurban sudah terbebaskan jiwa, hati, pikiran, rasa dan segala apa yang dia miliki untuk meraih rida dan karunia Allah SWT.
Haedar juga menuturkan, manusia memiliki jiwa ingin menguasai segalanya. Dengan harta, kekuasaan, segala pesona dunia, takkan pernah membuat manusia merasa puas.
Bahkan semua diperoleh dengan cara yang tidak halal yakni dengan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan segala perilaku yang menunjukkan ketamakan.