Harga BBM dan LPG Non-subsidi Naik, Perindo: untuk Selamatkan APBN
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series dan LPG non-subsidi jenis Bright Gas pada pekan ini. Terkait hal itu, Ketua DPP Partai Perindo Bidang Organisasi dan Kader, Yusuf Lakaseng menilai langkah ini untuk menyelamatkan APBN.
"Bagi Perindo, langkah pemerintah lewat Pertamina ini bisa dimengerti untuk menyelamatkan APBN, yang dinaikkan adalah harga non-subsidi," kata Yusuf, yang dikutip Kamis (14/7/2022).
Kendati demikian, Yusuf berharap Pertamina tidak menaikkan harga BBM dan LPG bersubsidi, meski ada kenaikan harga minyak dan gas dunia.
"Kami berharap jika harga minyak dan gas dunia terus naik maka pemerintah tidak boleh sama sekali menaikkan harga BBM dan LPG subsidi," ujarnya.
Menurut Yusuf, Pertamina dalam hal ini terlalu bergantung dengan impor, dimana 80 persen kebutuhan LPG Indonesia didatangkan dari luar negeri. Padahal menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan gas alam yang sangat besar yang bisa menggantikan LPG.
"Sebaiknya pendapatan windfall dari hasil pajak dan PNPB komoditas ekspor dialihkan sebagian untuk membangun jaringan pipa gas untuk menggenjot produksi gas nasional untuk memutus ketergantungan pada LPG impor," ucapnya.
Sebagai informasi, harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter. Pertamina Dex yang semula Rp13,7 ribu kini menjadi Rp16,5 ribu per liter.
Kemudian, harga Dexlite dari Rp12.900 naik menjadi Rp15.000 per liter. Sementara harga LGP Bright Gas juga mengalami kenaikan hingga Rp2000 per kilogram.
Editor: Reza Fajri