Harga Kedelai Melonjak, Partai Perindo: Perbaiki Tata Kelola Impor dan Tingkatkan Produksi Lokal
2. Luas lahan yang terus menurun
Dalam satu dekade terakhir, produksi kedelai nasional cenderung turun dari 907.000 ton pada 2010 menjadi 424.200 ton pada 2019 dan 500.000 ton pada tahun 2020. Salah satu penyebabnya yaitu luas lahan panen yang terus menyusut dari 660.800 ha pada 2010 menjadi 285.300 ha pada 2019.
Hal ini juga dipengaruhi perubahan fungsi lahan ke sektor nonpertanian. Perubahan lahan pertanian tidak bisa dihindari karena laju perkembangan dan pertumbuhan penduduk.
3. Budi daya kedelai tidak menguntungkan
Petani menganggap budi daya kedelai tidak menguntungkan. Berdasarkan data BPS, harga produksi kedelai di tingkat petani rata-rata Rp8.248 per kg. Namun, ketika dijual ke konsumen hanya sekitar Rp10.415 per kg.
Artinya, keuntungan yang diterima petani dinilai terlalu rendah dengan masa tanam berkisar tiga sampai empat bulan. Oleh karena itu, Yerry mengimbau pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk serius membenahi produksi kedelai dalam negeri supaya terjadi swasembada kedelai.
Partai Perindo mengusulkan tiga hal yang harus digenjot Pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri:
1. Budi daya tanaman kedelai dengan menggunakan bibit unggul
BRIN (Badan Riset Nasional) atau Balitbang Kementerian Pertanian dapat melakukan riset dan inovasi bibit kedelai yang unggul dan adaptif dengan keadaan geografis dan iklim di Indonesia. Sehingga budi daya tanaman kedelai bisa dilakukan sepanjang tahun.
2. Peningkatan SDM dan pendampingan petani kedelai di Indonesia
Harus ada pelatihan dan pendampingan kepada petani kedelai, sehingga SDM petani kedelai mumpuni dan dapat menghasilkan produksi kedelai yang berkualitas dan panen melimpah. Pelatihan dan pendampingan ini bisa dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui penyuluh petanian atau bekerja sama dengan unversitas yang memiliki jurusan pertanian.
3. Penambahan lahan budi daya kedelai
Jumlah lahan yang terus menurun sudah pasti menurunkan jumlah produksi kedelai. Oleh karena itu apabila SDM yang terlatih sudah banyak maka penambahan lahan untuk budi daya kedelai harus ditambah yang hanya digunakan untuk tanam kedelai.
Banyak lahan mati/menganggur milik pemerintah di kota-kota besar seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pertanian terutama kedelai. Jadi, pemerintah menyiapkan bibit unggul, pelatihan, dan pendampingan serta lahan.
Editor: Rizal Bomantama