Harta Kekayaan Erick Thohir Menpora Pengganti Dito Ariotedjo, Rinciannya Mengejutkan

Transparansi Laporan Harta

Laporan harta kekayaan Erick Thohir ini penting karena menunjukkan transparansi pejabat publik dalam melaporkan aset dan kewajiban mereka. Bagi publik, data ini menjadi acuan untuk melihat integritas dan keterbukaan seorang menteri yang kini mengemban tanggung jawab besar di bidang pemuda dan olahraga.

Baca Juga

Baru Dilantik Jadi Menpora, Erick Thohir Didesak DPR Bikin Gebrakan

Kekayaan dalam jumlah besar seperti milik Erick memang wajar menjadi bahan pembicaraan. Namun, perlu dipahami bahwa sebagian besar asetnya berbentuk surat berharga dan properti, bukan kas yang bisa langsung digunakan. Hal ini mencerminkan pola investasi jangka panjang yang dimiliki Erick.

Konteks Politik dan Jabatan

Sebelum menjadi Menpora, Erick Thohir sudah lama dikenal sebagai pengusaha sukses yang kemudian masuk ke dunia politik. Ia sebelumnya menjabat sebagai Menteri BUMN dan memiliki peran penting dalam pengelolaan perusahaan milik negara. Perpindahannya ke posisi Menpora membuat publik semakin penasaran, termasuk mengenai detail laporan kekayaannya.

Baca Juga

Erick Thohir Resmi Jadi Menpora RI, Kantor Kemenpora Dibanjiri Karangan Bunga

Dalam konteks ini, harta kekayaan Erick Thohir tidak hanya sekadar angka, tetapi juga simbol dari perjalanan panjang kariernya di dunia bisnis hingga politik. Transparansi yang ditunjukkan lewat LHKPN memberi gambaran kepada masyarakat tentang posisi keuangan salah satu tokoh penting di kabinet.

Harta kekayaan Erick Thohir mencapai Rp2,414 triliun berdasarkan laporan periodik 2024 yang disampaikan ke KPK pada Maret 2025. Kekayaan ini berasal dari berbagai komponen, mulai dari 35 bidang tanah dan bangunan senilai Rp466 miliar, tiga mobil dan satu motor senilai Rp4,9 miliar, harta bergerak Rp33,5 miliar, surat berharga Rp1,72 triliun, kas Rp25,6 miliar, hingga harta lain Rp190,3 miliar. Meski memiliki utang Rp129,6 miliar, total kekayaan bersihnya tetap berada di level fantastis.

Editor: Komaruddin Bagja