Hasil Investigasi Ledakan Amunisi di Garut, TNI AD: Ada Pelibatan Sipil saat Pemusnahan
Dia mengungkap, pelibatan masyarakat itu di antaranya seperti membantu menyediakan masakan bagi personil hingga logistik. Namun, ditemukan juga dari investigasi yang dilakukan, masyarakat dilibatkan dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
Melaksanakan kegiatan yang dimaksud seperti menggali lubang dan pembersihan pascapeledakan dilaksanakan. Diketahui, kata dia, residu-residu yang terjadi setelah ledakan itu cukup banyak.
"Nah, berkaitan dengan poin kedua dari hasil investigasi itu, saya sampaikan ada pelibatan masyarakat yang di luar yang seharusnya saya sampaikan tadi. Jadi masyarakat ikut membantu mengangkat material-material detonator, box detonator ke dalam lubang penghancuran," ujar Wahyu.
"Nah, sembilan warga masyarakat ini secara bahu-membahu membantu mengangkat detonator ke dalam lubang itu diterima oleh prajurit, Dan saat itulah kecelakaan terjadi," tuturnya.
Wahyu menegaskan, seharusnya tidak ada korban masyarakat sipil jika tidak ada pelibatan dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Apalagi, kata dia, detonator yang dibawa dalam kondisi expired yang membutuhkan kehati-hatian dan dilakukan oleh profesional.
"Tetapi itu tidak terjadi, kenapa? Karena ada pelibatan masyarakat untuk membantu kegiatan tersebut yang masyarakat tidak tahu cara-cara itu. Sehingga saat terjadi ledakan karena penanganan tidak semestinya, korban jatuh di sekitar lubang. Dan itu menjadi bahan evaluasi yang cukup tegas bagi pimpinan Angkatan Darat," pungkasnya.
Editor: Aditya Pratama