Hujan Deras saat Musim Kemarau, BMKG: Ini Fenomena MJO
MJO memiliki siklus perambatan 30-90 hari dan dapat bertahan pada suatu fase (lokasi perambatan yang digambarkan dalam kuadran) sekitar 3 – 10 hari. Saat ini fase basah (konvektif) MJO terpantau berada di wilayah Indonesia bagian Barat sehingga memberikan pengaruh dalam meningkatkan supply uap air yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah.
”Kondisi ini juga berkaitan dengan berkembangnya daerah pusaran angin di sekitar wilayah Indonesia yang memicu pemusatan massa udara, daerah belokan dan perlambatan angin serta jalur pertemuan angin (konvergensi) yang dapat memicu pertumbuhan awan yang signifikan,” tulis BMKG.
Dengan kondisi itu, pola cuaca di wilayah Indonesia berdampak terjadinya peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang antara 25 - 28 Juni 2018. Ini terjadi di wilayah :
• Kepulauan Riau.
• Riau.
• Jambi.
• Sumatera Selatan.
• Bangka Belitung.
• Lampung.
• Banten.
• DKI Jakarta.
• Jawa Barat.
• Jawa Tengah.
• Jawa Timur.
• Kalimantan Barat.
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Selatan.
• Kalimantan Timur.
• Kalimantan Utara.
• Sulawesi Utara.
• Gorontalo.
• Sulawesi Tengah.
• Sulawesi Tenggara.
• Sulawesi Selatan.
• Maluku.
• Papua.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Editor: Zen Teguh