Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Korban Tewas Banjir Asia Tembus 1.300 Orang, Indonesia dan Sri Lanka Terbanyak
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Darurat Literasi, Anak-Anak Jadi Sasaran 'Korban' Industri

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 14:15:00 WIB
Indonesia Darurat Literasi, Anak-Anak Jadi Sasaran 'Korban' Industri
Indonesia darurat literasi anak (Foto: EPA-EFE)
Advertisement . Scroll to see content

Gina Fauziah, S.Sos, MI.Kom
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang (UnPam)

MEMBACA dan Menulis adalah rangkaian kegiatan utama dalam mengasah literasi, kemampuan memahami makna kata, serta menuliskan atau mencerna kembali informasi yang diperoleh melalui bahan bacaan. Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 menyatakan Indonesia berada di peringkat ke-68 dari 81 negara partisipan dengan skor; matematika (379), sains (398), dan membaca (371). 

Penelitian ini mengevaluasi prestasi siswa yang berusia 15 tahun dalam disiplin ilmu matematika, membaca, dan sains. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melaporkan, hasil skor PISA Indonesia periode 2022 turun cukup dalam. Bahkan, skor literasi membaca Indonesia menjadi yang terendah di antara skor PISA tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu menjadi PR bersama karena akan berdampak dalam berbagai hal, tidak terkecuali terhadap cara dalam memilih makanan. 

Kemampuan literasi anak sangat berdampak ketika kelak menjadi manusia dewasa dan berperan saat menjadi orang tua, karena kemampuan literasi itu perlu diasah layaknya pisau, semakin sering diasah maka akan semakin tajam.

Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan data penelitian sampai 31 Januari 2023 bahwa prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak pada 2010 atau 0,028 per 100.000 anak dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000.

Hal ini merupakan buah pahit yang harus diterima dari minimnya kemampuan literasi orang tua. Sejak kecil anak hanya akan memakan atas izin atau pemberian orang tuanya. Enak dan kemasan menarik adalah faktor penentu anak-anak dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Bahkan hal yang sama dilakukan oleh orang tua untuk memilihkan makanan yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarga.

Ingredients dan nilai gizi produk makanan seolah dianggap ornamen packaging yang mungkin tidak pernah dibaca oleh konsumen. Hal ini merupakan dampak kongkret dari minimnya tingkat literasi Indonesia yang menjadikan sasaran "empuk" bagi para pelaku food industry yang hanya menjadikan cuan sebagai prioritas utama dan menjadikan anak-anak sebagai korban food industry.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut setidaknya 1 dari 5 anak Indonesia berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal. Hal ini disebabkan gaya hidup kurang sehat. IDAI melakukan survei yang hasilnya menemukan kondisi hematuria dan proteinuria pada urine anak-anak, yakni adanya darah dan protein dalam air kencing mereka.

Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, usia tahap praoperasional 2-7 tahun adalah masa di mana anak memiliki kecenderungan untuk meniru cara seseorang dalam berbicara dan berperilaku, sama halnya ketika orang tua memilih makanan untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Anak-anak akan lebih siap mengonsumsi makanan/minuman padat gizi di luar rumah dengan dibekali kemampuan literasi sejak Kecil oleh orang tuanya. Tidak hanya mengedepankan nafs atau nafsu dalam kegiatan makan-minum, namun logika atas dasar kemampuan literasi menjadi penentu dalam mengonsumsi sesuatu sehingga tidak dengan mudah menjadi sasaran food industry.

Maka, pantas perintah pertama dalam kitab Suci Alquran adalah "iqra" (baca) karena membaca merupakan kunci dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan. Itu sesuai dengan petunjuk dan kegiatan utama dalam literasi makanan halal, bukan hanya menjadi syarat hidangan untuk dikonsumsi, namun ada kata "Thayib" yang mungkin tidak seterkenal kata halal. 

Padahal Halal dan Tyahib merupakan satu kalimat dalam QS Al Baqarah Ayat 168, "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata."

Food industry bisa dengan bebas berjualan tanpa menanggung risiko moral atas kesehatan konsumennya. Namun konsumen yang cerdas memiliki tanggung jawab atas makanan yang dikonsumsi bagi kesehatannya, terlebih atas kesehatan setiap anak yang dititipkan kepada manusia dewasa (orang tua).

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut