Jarang Terungkap, Begini Cara Soeharto Pilih KSAD
Prabowo menceritakan, Ibu Tien ternyata masih menanyakan hal sama.
“Pak, bagaimana KSAD-nya, apakah sudah ada keputusan?,” tanya Bu Tien.
“Masih digodok,” ucap Pak Harto.
“Jadi Dading Pak ya?” kata Bu Tien, lagi.
Menurut Prabowo, Pak Harto kembali menoleh padanya dan sedikit mesem (tersenyum). Sama seperti malam sebelumnya, mantan Pangkostrad itu juga tak berkomentar.
Pekan depannya, tersiar di surat kabar KSAD telah dipilih. Pemegang tongkat komando tertinggi AD itu ternyata Letjen TNI Rudini.
Pada suatu malam, kembali Prabowo makan malam bersama Pak Harto dan Ibu Tien. Saat itu, Bu Tien nggerundel (mengeluh) kepadanya.
“Bapak (Soeharto) itu enggak mau dengar saran Ibu,” ucap Bu Tien.

Pak Harto, kata Prabowo, dengan kalem menanggapi. Menurutnya, memilih KSAD berarti menentukan pemimpin sehingga tidak dapat diukur dari sekadar kegantengan. Ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan.
“Karena jawabnya dengan tenang dan sejuk, walaupun Ibu masih terlihat belum sreg tapi menerima,” kata Prabowo.
Soal terpilihnya Rudini itu, mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf mengakui Soeharto yang menentukan.