Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Kapal Ambulans Laut Hilang Kontak di Selat Makassar, Berlayar dari Pulau Tinggalungan
Advertisement . Scroll to see content

Jasad Pendaki Asal Brasil Julian Marins Dievakuasi dengan Tandu dari Kedalaman 600 Meter, Ini Proses Dramatisnya

Rabu, 25 Juni 2025 - 22:43:00 WIB
Jasad Pendaki Asal Brasil Julian Marins Dievakuasi dengan Tandu dari Kedalaman 600 Meter, Ini Proses Dramatisnya
Evakuasi Jasad Pendaki Asal Brasil Julian Marins dari Rinjani (Foto: Basarnas)
Advertisement . Scroll to see content

LOMBOK, iNews.id  –  Jasad pendaki asal Brasil, Julian Marins, berhasil dievakuasi dari kedalaman 600 meter di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, setelah proses panjang dan dramatis yang melibatkan tim SAR gabungan. Proses penyelamatan sempat terkendala oleh cuaca ekstrem, memaksa tim untuk mengevakuasi korban dengan cara ditandu selama berjam-jam.

Dalam keterangan resmi pada Rabu malam (24/6), Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengungkapkan kronologi dan tantangan yang dihadapi tim di lapangan.

"Pada pukul 13.30 WITA, korban dilaporkan berhasil dievakuasi dari kedalaman 600 meter menuju ke LKP (Last Known Position). Namun karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, evakuasi dengan helikopter tidak bisa dilakukan," ujar Syafii dalam konferensi pers yang didampingi sejumlah pejabat terkait di posko evakuasi, Rabu (25/6/2025).

Rencana awal evakuasi udara melalui helikopter batal dilakukan karena kabut tebal dan angin kencang di sekitar puncak Rinjani. Meski sempat menunggu perbaikan cuaca, tim akhirnya memutuskan melakukan evakuasi darurat melalui jalur darat.

Jasad Julian Marins Ditandu hingga Pos Pelawangan Sembalun

Evakuasi darat dilakukan dengan cara ditandu, mengingat medan curam dan sulitnya akses kendaraan. Proses tersebut memakan waktu cukup lama dan menguras tenaga tim SAR.

"Sekitar pukul 15.30 WITA, korban sudah tiba di Pos Pelawangan Sembalun. Perjalanan dari sana menuju ke posko utama memakan waktu sekitar enam jam," jelas Kabasarnas.

Syafii menambahkan, berkat koordinasi dan kerja sama yang solid, proses evakuasi bisa berlangsung lebih cepat dari estimasi awal.

"Alhamdulillah, dengan dukungan tim SAR gabungan, waktu evakuasi yang sebelumnya diperkirakan lebih dari enam jam ternyata bisa dipersingkat. Berdasarkan pantauan komunikasi, bahkan ada percepatan sekitar satu jam," ungkapnya.

Setelah tiba di posko, jenazah Julian Marins langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulans.

Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii (Foto: Basarnas)
Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii (Foto: Basarnas)

Keluarga Julian Marins Apresiasi Upaya Basarnas

Kabasarnas juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi langsung dengan keluarga Julian Marins, difasilitasi oleh Kedutaan Besar Brasil. Pihak keluarga mendapat penjelasan lengkap mengenai seluruh tahapan proses evakuasi dan menyatakan apresiasinya terhadap pemerintah Indonesia.

"Kami sampaikan secara transparan seluruh proses yang kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral. Pihak keluarga, alhamdulillah, menyampaikan apresiasi dan bisa memahami tantangan yang dihadapi di lapangan," kata Syafii.

Ia juga menekankan bahwa apa yang terjadi di medan seberat Rinjani tidak bisa dibayangkan sepenuhnya oleh masyarakat awam yang tidak pernah melihat langsung kondisi geografisnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut