Jika Koalisi Jokowi Pecah, Demokrat Yakin Ada Poros Ketiga
JAKARTA, iNews.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menegaskan kembali mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dua periode. Namun, Partai Demokrat masih yakin poros ketiga akan terbentuk dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan, soliditas koalisi pendukung Jokowi belum bisa dipastikan sampai penutupan pendaftaran pasangan capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka itu dia yakin peta politik masih bisa berubah menjelang penutupan pendaftaran pasangan calon.
"Itu akan terjadi pada tanggal 9 (Agustus) pada saat ada capres dan cawapres dari pihak Jokowi," ujar Syarief di Gedung iNews Center, Jakarta, Senin, (16/7/2018).
Partainya masih memantau sikap partai koalisi pendukung Jokowi, setelah Jokowi menetapkan siapa cawapresnya. "Kalau diterima dengan baik berarti kan utuh, tetapi kalau ada yang tidak menerima dapat diprediksi koalisi itu akan pecah. Jadi masih ada kemungkinan," ucapnya.
Sebaliknya, jika hanya terbentuk dua poros, Partai Demokrat akan menentukan dukungan kepada Jokowi atau Prabowo menjelang penutupan pendaftaran pasangan calon.
"Semuanya ini sedang kita olah dan pada saatnya nanti akan diumumkan oleh ketua umum kami bahwa akan ke mana Partai Demokrat akan menentukan pilihan," katanya.
Sementara, Wakil Koordinator Bidang Pratama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Bambang Soesatyo yakin peta politik Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 hanya dua poros, yaitu koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Apalagi, kata dia Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat semakin mesra.
"Harapannya segera mereka (Demokrat-Gerindra) berkoalisi dan mengumumkan capres dan cawapresnya sehingga peta koalisi semakin jelas hanya dua poros," ujar Bambang, di Gedung DPR, Jakarta, Senin, (16/7/2018).
Editor: Kurnia Illahi