Jokowi Hadiri Tanwir Muhammadiyah, Haedar: Tak Ada Pose 1 atau 2 Jari
BENGKULU, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir pun meminta kepada para peserta tanwir agar tidak usah melakukan pose satu atau dua jari ketika akan berfoto bersama kepala negara.
“Khusus peserta tanwir, selamat bermusyawarah dengan spirit ukhuwah, cerdas, dan produktif. Jalani persidangan dengan suasana gembira dan bahagia. Di tanwir yang mencerahkan ini bila ingin berfoto bersama, beraksilah dengan riang gembira. Tak perlu sambil mengangkat tangan satu atau dua,” kata Haedar dalam sambutannya di acara Pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).
Dia berpendapat, berfoto sambil mempertunjukkan pose jari tertentu bisa mengundang diskriminasi. “Kasihanilah nasib 9 atau 8 jari lain yang sama-sama ciptaan Tuhan. Jangan sampai kedelapan atau kesembilan jari itu meminta pertanggungjawaban karena merasa terdiskriminasi,” kata Haedar.
Pernyataan itu disampaikan Haedar di akhir pidato sambutannya yang selanjutnya dirangkai dengan anjuran untuk selalu tersenyum yang sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah. “Dianjurkan bersidanglah dengan tersenyum sebagaimana saat ini sedang dipraktikkan oleh anggota PP Muhammadiyah untuk belajar tersenyum 20 kali per-20 detik, sehingga selama tiga hari tanwir dapat tersenyum sebanyak 60 kali berdurasi 1.200 detik atau setara 20 menit,” tuturnya.
Tersenyum, menurut Haedar, bisa membuat raut muka cerah, sekaligus bersedekah sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW.