Jokowi Perintahkan Semua Data Di-back Up usai PDNS 2 Diretas

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan seluruh data harus dicadangkan atau di-back up. Penekanan itu demi mengantisipasi serangan siber seperti peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 beberapa waktu lalu.
Jokowi menilai jika kementerian dan lembaga memiliki back up data, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena sudah siap dari serangan apapun.
"Yang paling penting adalah semua data yang kita miliki itu harus di-back up, sehingga kalau ada apa-apa kita sudah siap," kata Jokowi dalam keterangannya di RSUD Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamis (4/7/2024).
Diketahui, kelompok peretas yang menamakan diri Brain Cipher akhirnya melunak dan memberikan kunci enkripsi secara gratis. Bahkan, mereka menegaskan ini dilakukan atas keputusan sendiri dan tak ada tekanan dari pihak mana pun.
PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, terserang ransomware Lock Bit 3.0. Serangan ini membuat data terkunci dari dalam sehingga hanya pembobol yang bisa membuka data-data tersebut.
Brain Cipher kemudian memberikan kunci secara gratis setelah sebelumnya dikabarkan meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau setara Rp131 miliar.