Jumlah PDP 26.932 Orang, Pemerintah: Sebagian Besar Bukan Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) hari ini tercatat 367 dibandingkan sebelumnya mencapai 12.071 orang. Data yang dihimpun Rabu (6/5/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan total pasien positif Covid-19 menjadi 12.438 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 240.726 dengan penambahan 1.500 orang. Sedangkan pasien dan pengawasan (PDP) 26.932 dengan penambahan 524 orang.
"Sebagian besar lebih dari 200.000 sudah selesai pemantauan, dan kondisinya baik. Sebagian besar juga sudah selesai penanganan dan ternyata bukan kasus Covid-19," ujarnya dalam jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Dia menyebutkan, pemerintah telah memeriksa spesimen sebanyak 128.383 dari 92.976 pasien. Dari situ ditemukan hasil positif hingga saat ini sebanyak 12.438 orang. "Kasus terkonfirmasi positif bertambah 367 orang, sehingga menjadi 12.438," katanya.
Sebanyak 34 provinsi terpapar Covid-19, yang tersebar di 350 kabupaten/kota. Penambahan hari ini tercatat 15 kabupaten/kota. "Menjaga jarak, menghindari kerumunan diupayakan tidak keluar rumah. Pencegahan dan pemberantasan Covid-19 hanya bisa dilaksanakan dengan disiplin yang kuat dan semangat gotong royong yang tinggi," tuturnya.
Sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 2.317 orang. Ada penambahan 120 dibandingkan sebelumnya mencapai 2.197 orang. "Tetap berada di rumah, dengan kita tidak melanggar ketentuan untuk tidak keluar rumah maka risiko tertular bisa dicegah," ucapnya.
Kemudian, pasien yang meninggal dunia mencapai 895 orang. Ada penambahan 23 dibandingkan sebelumnya sebanyak 872 orang. "Gunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan batasi waktunya. Hindari kerumunan, jangan menaiki kendaraan umum yang penuh sesak. Jangan mudik karena tidak ada yang menjamin dalam perjalanan kita tidak akan tertular," katanya.
Editor: Djibril Muhammad