Kabareskrim: Kejahatan Transnasional Lemahkan Sendi Pemerintahan Global
Dalam acara ini, Agus mengatakan ada sepuluh isu kejahatan transnasional yang akan dibahas yaitu perdagangan gelap narkotika, terorisme, kejahatan siber, penyelundupan senjata, perdagangan gelap satwa liar dan kayu, perdagangan orang, pencucian uang, kejahatan ekonomi, pembajakan di laut, dan penyelundupan manusia.
“Kita respons terhadap situasi tersebut, karena kita semua akan terlibat secara aktif maupun produktif dalam pembahasan yang tidak hanya antar negara Asean saja, namun juga melibatkan negara mitra dialog yang memiliki kesamaan pandangan dengan kita tentang ancaman kejahatan transnational bagi negara, dan masyarakat,” papar Agus
Untuk itu, Agus berharap hasil pertemuan ini dapat diadopsi untuk disampaikan dalam KTT Asean yang akan dihadiri Pimpinan Asean pada September 2023. Selain itu, ia berharap semangat Asean dalam pertemuan ini akan membuahkan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi melawan kejahatan transnational di kawasan Asean.
Selanjutnya, Agus mengharapkan melalui kerja sama yang baik di negara Asean manapun kejahatan transnational yang terjadi semua pelaku bisa diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga, setidaknya dapat menekan angka kasus yang terjadi di kawasan Asean.
“Semua isu yang dibahas adalah masalah kita bersama, menjadi tanggung jawab pihak kita untuk saling membantu, saling mengisi dan bekerja sama baik melalui jalur formal, terlebih bila bisa ditempuh secara informal, terutama dalam penanganan kejahatan yang melibatkan pelaku dari berbebagai anggota Asean,” ungkapnya.