KAI Terima 14 Lokomotif Baru dari AS, Perkuat Angkutan Barang di Sumatera
“Angkutan batu bara melalui rel memastikan pasokan energi Jawa dan Bali tetap terjaga, menopang layanan kesehatan, pendidikan, industri, dan pelayanan publik. Penguatan sarana ini menegaskan komitmen KAI untuk menjaga kehidupan masyarakat tetap bergerak dan mendukung kemajuan Indonesia,” kata Anne dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/11/2025).
KAI juga mendukung kebijakan penghapusan truk over dimension over loading (ODOL) pada 2026 melalui penguatan jaringan logistik berbasis rel yang memiliki kapasitas besar, lebih aman, efisien, dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Sejak Februari 2025, seluruh lokomotif dan genset KAI telah menggunakan Biosolar B40 sebagai bagian dari upaya transisi energi bersih serta dekarbonisasi sektor transportasi berbasis rel, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060.
Dalam jangka panjang, KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang sebesar 15 persen pada 2029, dengan proyeksi mencapai 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton komoditas non-batu bara.
Sumatera Selatan diproyeksikan menjadi pusat ekspansi angkutan barang berbasis rel dengan tambahan kontribusi 27,8 juta ton. Penguatan sarana dan infrastruktur ini diyakini menjadi fondasi pertumbuhan sektor logistik nasional.
Editor: Reza Fajri