JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih tujuh orang Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial pada November 2019 lalu. Tujuan memilih kalangan milenial agar Jokowi bisa mendapatkan gagasan baru dan memahami perkembangan budaya anak jaman sekarang.
Para Stafsus Milenial tersebut yakni CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri RuangGuru Adamas Belva Syah Devara, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Thisable Enterprise, difabel tuna rungu Angkie Yudistia, Pemuda asal Papua, penerima beasiswa Kuliah Oxford Gracia Billy Mambrasar, Mantan Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma’aruf dan CEO Amartha Andri Taufan Garuda.
Rusia Akan Uji Coba Senjara Nuklir jika Negara Lain Melakukannya
Namun nyatanya banyak kontroversi dan kesalahan yang dilakukan para stafsus milenial menjadi sorotan publik. Akibatnya Stafsus Milenial mengundurkan diri.
1. Andi Taufan
Kaleidoskop IHSG Tahun 2020: Terperosok ke 3.900 di Awal Pandemi, Tembus 6.000 di Akhir Tahun
Andi Taufan menyalahgunakan kewenangan dengan mengirim surat kepada camat. Dalih Taufan surat tersebut bertujuan kerja sama dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Surat itu mencamtumkan nama perusahaan Andi Taufan yaitu Amartha. Bahkan surat itu berkop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Setelah mendapatkan kecaman dan kritikan dari berbagai pihak, Andi Taufan mengundurkan diri pada Jumat (24/4/2020. Surat itu langsung ditandatangani oleh Andi Taufan.
"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi dalam surat itu.
Kaleidoskop: 10 Mobil Eropa Mengaspal di Indonesia
2. Adamas Belva
Belva mendapatkan kritikan setelah mempermasalahkan kalimat dalam poster yang dibuat oleh BNPB. Hingga akhirnya ramai di kalangan netizen media sosial.
Kala itu Belva memberikan motivasi peran milenial di tengah pandemi Covid-19. Usai acara BNPB membuat poster kata-kata Belva Devara.
“Bukan waktunya saling menjatuhkan atau saling membully, ayo bertanya pada diri sendiri apa yang bisa saya lakukan untuk negeri. Menyalakan lilin lebih baik daripada menyalahkan kegelapan,” poster kata Belva.
Poster itu diklarifikasi oleh Belva. Menurut Belva, ucapan itu hanya potongan. “Setelah acara, saya lihat ada poster yang diupload oleh BNPB, dan menjadi diskusi publik. Itu adalah sepotong saja dari press conference. Tanpa menonton video full, bisa terjadi salah paham dan jadi “out of context” ujar Belva Devara.
Meski begitu, ucapan Belva dikirik komika Arie Kriting. "Halah, sebulan lalu banyak yang ingetin akan bahaya corona ini. Negara ngapain? Becanda dan ngeyel. Sekarang menyuruh kita nanya diri sendiri lagi. Pakai acara menyalakan lilin, mau ngepet boss?" tulis Arie Kriting melalui akun Twitternya pada Selasa (24/3/2020).
Selain itu, perusahaan yang didirikan oleh Belva RuangGuru mendapatkan proyek program kartu Prakerja. Semua kalangan menilai Ruangguru menjadi mitra program prakerja terdapat sebuah konflik kepentingan di dalamnya.
Materi yang dihadirkan dalam program kartu prakerja tertera dengan tarif cukup mahal. Belva pun kemudian menyatakan mengundurkan diri dari stafsus Jokowi, Selasa (21/4/2020).
3. Billy Membrasar
Setelah dilantik menjadi stafsus, Billy Membrasar membuat kontroversi. Dia mendapatkan kecaman lantaran cuitannya menyerang kubu sebelah.
Di akun twitternya dia menulis, "Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda, utk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan."
Akibat cuitan ini, tagar #StafsusRasaBuzzeRp menjadi trending topik di Twitter pada tahun 2019. Billy sudah menghapus cuitan tersebut.
Billy juga sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf, tapi publik terlanjur semakin tidak percaya kepada stafsus milenial Presiden.
4. Angkie Yudistira.
Angkie Yudistia dianggap membuat berita bohong atau hoaks terkait cara sederhana mendeteksi virus corona selama 10 detik dengan tarik napas. Informasi tersebut dibagikannya melalui akun Instagram pribadi, @angkie.yudistia, ini bunyinya:
Di masa inkubasi, virus mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. bangun pagi, tarik nafas yang dalam, lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan.
Ankie Yudistia juga mencantumkan sumber yang disebut memberikan cara deteksi corona tersebut.
Netizen kemudian mengingatkan Ankie bahwa tindakan tersebut tidak benar. Setelah teguran itu, Angkie Yudistia menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf.
5. Aminudin Maruf
Aminudin Maruf menerbitkan surat perintah 11 November 2020 untuk kalangan mahasiswa membahas polemik Undang-Undang Omnibuslaw atau Cipta Kerja. Surat itu ditujukan kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia.
Surat perintah itu pun menjadi viral dan terlihat banyak coretan pulpen mirip revisian skripsi.
Surat Perintah berkop Sekretariat Kabinet RI dengan Nomor Sprint-054/SKP-AM/11/2020 yang diteken oleh Aminuddin Ma'ruf di Jakarta, pada 5 November 2020 itu banyak coretan warna merah pada kata-kata typo dan teknis penulisan yang salah dan sekilas revisi skripsi mahasiswa. Netizen mengoreksi surat perintah itu.
Editor: Faieq Hidayat