Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Marsda Wahyu Hidayat, Mantan Danpaspampres dari Satuan Elite Kopasgat
Advertisement . Scroll to see content

Karier Cemerlang, Bapak-Anak Jenderal TNI AD Ini Pernah Jabat Danpaspampres

Minggu, 11 Juli 2021 - 05:15:00 WIB
Karier Cemerlang, Bapak-Anak Jenderal TNI AD Ini Pernah Jabat Danpaspampres
Mayjen TNI Marciano Norman saat menjabat Danpaspampres. Norman telah purna tugas dengan pangkat bintang 3, kini Ketua Umum KONI Pusat. (Foto: dok. Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Dua jenderal TNI AD pernah dipercaya memimpin pasukan perisai hidup presiden dan wakil presiden RI alias Paspampres. Menariknya mereka bapak dan anak, yang menjabat dalam periode berbeda.

Sosok tersebut yakni Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono dan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Marciano yang kini Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional Indonesia atau KONI Pusat merupakan putra Norman Sasono, Danpaspamres periode 1966-1972.

Mengutip laman situs resmi TNI, cikal bakal Paspampres bermula dari Detasemen Kawal Pribadi yang diisi oleh para pemuda pejuang dari kesatuan Tokomu Kosaku Tai. Mereka berperan sebagai pengawal pribadi presiden, sementara  pemuda mantan anggota kesatuan PETA berperan sebagai pengawal Istana. 

Kolonel CPM Norman Sasono (kanan) menjabat Danpaspampres pada 1966-1972. Norman merupakan ayah dari Marciano Norman. (Foto: Perpusnas).
Kolonel CPM Norman Sasono (kanan) menjabat Danpaspampres pada 1966-1972. Norman merupakan ayah dari Marciano Norman. (Foto: Arsip Perpusnas).

Menurut TNI, situasi keamanan awal kemerdekaan Indonesia sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan Presiden. Ini karena Jakarta diduduki Belanda pada 3 Januari 1946.

“Maka Mr Pringgodigdo selaku Sekretaris Negara mengeluarkan perintah untuk melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional. Operasi itu kemudian dikenal dengan istilah Hijrah ke Yogyakarta,” bunyi laman situs resmi TNI, dikutip Sabtu (9/7/2021). 

Untuk mengenang keberhasilan menyelamatkan Presiden Indonesia yang baru pertama kalinya dilaksanakan tersebut, pada 3 Januari 1946 dipilih sebagai Hari Bhakti Paspampres. Seiring perkembangan zaman, organisasi DKP pun terus disempurnakan.

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Kep /02/II/1988 pada 16 Februari 1988 Paswalpres masuk dalam struktur organisasi Bais TNI. Dalam perkembangan selanjutnya Paswalpres berubah menjadi Paspampres. 

Profil Mayjen TNI (Purn) Norman Sasono

Norman Sasono menempuh pendidikan Akademi Militer di Malang pada 1945. Setelah lulus dia menjadi perwira Corps Polisi Militer (CPM).

Ketika Resimen Tjakrabirawa dilikuidasi pada 1966, TNI membentuk kesatuan baru untuk mengawal dan mengamankan Presiden. Kesatuan baru tersebut yakni Satgas Pomad/Para.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut