Kasus ACT, Ahyudin dkk Didakwa Gelapkan Dana Rp117 Miliar untuk Ahli Waris Korban Lion Air
JAKARTA, iNews.id - Tiga mantan petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT) menjalani sidang perdana kasus dugaan penggelapan dana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (15/11/2022) siang. Mereka didakwa menggelapkan uang santunan Rp117 miliar dari Boeing yang seharusnya untuk ahli waris korban pesawat jatuh Lion Air.
Tiga terdakwa yang dimaksud yaitu Ahyudin selaku Presiden Global Islamic Philantrophy (GIP) dan mantan Presiden ACT serta Ibnu Khajar selaku Presiden Yayasan ACT dan Senior Vice President Partnership Network Department GIP. Serta Hariyana Binti Hermain selaku Senior Vice President Operational GIP dan juga selaku Direktur Keuangan Yayasan ACT.
"Bahwa terdakwa telah menggunakan dana BCIF sebesar Rp117 miliar di luar dari peruntukannya," ujar Jaksa di persidangan, Selasa (15/11/2022).
Menurut Jaksa, kegiatan di luar implementasi Boeing dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan dari ahli waris korban kecelakaan maskapai Lion Air pesawat Boeing 737 Max 8 maupun dari pihak Boeing sendiri. Perbuatan terdakwa Ahyudin dinilai melanggar Pasal 374 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dakwaan primari.
Dalam dakwaannya, Jaksa menyebut Ahyudin bersama dua terdakwa lainnya pada 28 Januari 2021 sampai dengan Juni 2022 atau pada waktu lainnya menyuruh dan turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja serta melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain. Barang tersebut ada dalam kekuasaannya karena ada hubungan kerja atau karena pencahariannya atau karena mendapat upah untuk itu.
Diketahui Lion Air melalui The Boeing Company (Boeing) menyediakan dana sebesar 25 juta dolar AS sebagai Boeing Financial Assistance Fund (BFAF) untuk memberikan bantuan finansial yang diterima langsung oleh para keluarga ahli waris dari para korban kecelakaan Lion Air 610. Selain itu, Boeing juga memberikan dana sebesar 25 juta dolar AS sebagai Boeing Community Investment Fund (BCIF) yang merupakan bantuan filantropis pada komunitas lokal yang terdampak dari kecelakaan.