Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPK Geledah Kantor Dinas Pendidikan dan BPKAD Riau, Apa yang Disita?
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Korupsi Pembangunan Gedung IPDN Minahasa, KPK Tahan Eks Pejabat Adhi Karya

Rabu, 10 November 2021 - 16:43:00 WIB
Kasus Korupsi Pembangunan Gedung IPDN Minahasa, KPK Tahan Eks Pejabat Adhi Karya
Kepala Divisi Konstruksi VI PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Dono Purwoko (Foto : Raka Dwi Novianto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan upaya paksa penahanan terhadap mantan Kepala Divisi Konstruksi VI PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Dono Purwoko (DP). Dono sendiri telah ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan gedung IPDN Minahasa, Sulawesi Utara pada Kemendagri tahun anggaran 2011.

KPK pun melakukan upaya penahanan paksa terhadap Dono selama 20 hari ke depan. Sebelum ditahan, Dono bakal melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid 19 di dalam lingkungan Rutan KPK.

"Untuk kepentingan proses penyidikan, Tim Penyidik melakukan upaya paksa penahanan pada tersangka DP selama 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 10 November 2021 sampai dengan 29 November 2021 di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur," ujar Deputi Penindakan Karyoto dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Kemendagri, Dudy Jocom (DJ). Dudy juga ditetapkan tersangka bersama Kepala Divisi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Adi Wibowo pada kasus dugaan korupsi pembangunan gedung IPDN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tahun anggaran 2011.

Karyoto menjelaskan, awal mulanya sekitar  awal  tahun  2010,  diadakan  pertemuan  terkait  adanya  rencana  pengadaan  dan pekerjaan  pembangunan  gedung  kampus  IPDN  di  beberapa  lokasi  di  Indonesia,  yang salah  satunya  di  Kabupaten  Minahasa,  Sulawesi  Utara.

Pertemuan  tersebut  dihadiri  oleh  perwakilan  dari  Kementerian  Dalam  Negeri, perusahaan  konsultan,  dan  perusahaan  kontraktor,  yang  salah  satunya    adalah  PT.  Adhi Karya. Pertemuan lanjutan beberapa kali dilaksanakan  di kantor  PT.  Adhi Karya yang  dihadiri oleh  pihak PT.  Adhi Karya  dan  pihak  Kemendagri  untuk  membahas  lebih  rinci  terkait  proses  lelang.

"Hasil dari  pertemuan  tersebut  kemudian  disepakati  bahwa  pengerjaan  proyek  pekerjaan konstruksi  pembangunan  gedung  kampus  IPDN  di  Kabuapten  Minahasa  Sulawesi  Utara akan  dilaksanakan  oleh  PT  AK,  disertai  adanya  komitmen  berupa  pemberian  sejumlah uang  dalam  bentuk  fee  proyek  untuk  pihak  Kemendagri  yang  dimasukkan  dalam Rencana  Anggaran  dan  Biaya  (RAB)  Pekerjaan  Pembangunan  Kampus  IPDN  di Sulawesi  Utara  TA  2011," kata Karyoto.

Terkait  pemberian  fee  proyek  tersebut,  lanjut Karyoto, dimana  telah  disetujui  oleh  Dono dan  atas perintahnya  kemudian  dicantumkan  dalam  surat  penawaran  PT.  Adhi Karya.

Sekitar  Desember  2011, Dono  diduga  mengajukan  pembayaran  pelaksanaan pekerjaan  mencapai  100%  kepada  Dudy Jocom, namun  progres  pekerjaan  baru  terlaksana  89%. 

"Ditindaklanjuti  lagi  oleh  DJ  dengan  memerintahkan  Panitia  Penerima  Barang menandatangani  Berita  Acara  Serah  Terima  Barang  yang  tidak  sesuai  dengan  kondisi di  lapangan," kata Karyoto.

Lalu, kata Karyoto, sekitar  periode  November  2011  sampai dengan  April  2012,  Dono  diduga  telah  menyerahkan sejumlah  uang  dari  PT.  Adhi Karya kepada Dudy Jocom  sebagai imbalan fee atas dilaksanakannya  proyek dimaksud.  

"Akibat  perbuatan  Tersangka  DP  dkk,  diduga  telah  mengakibatkan  kerugian  keuangan negara  sekitar  sejumlah  Rp19,  7  Miliar  dari  nilai  kontrak  sebesar  Rp124  Miliar," kata Karyoto.

Atas  perbuatannya,  tersangka  disangkakan  melanggar  Pasal  2  ayat  (1)  atau  Pasal  3 Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999  tentang  Pemberantasan  Tindak  Pidana  Korupsi sebagaimana  telah  diubah  dengan  Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2001  tentang Perubahan  Atas  Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999  tentang  Pemberantasan  Tindak Pidana  Korupsi  Jo  Pasal  55  ayat  (1)  ke-1  KUHP. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut