Kata KPK soal Peluang Panggil Nadiem Makarim terkait Dugaan Korupsi Google Cloud

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di lingkungan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Perkara tersebut masih dalam tahap penyelidikan. 

KPK terus mengumpulkan keterangan pihak-pihak yang diduga mengetahui hal tersebut, termasuk mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim.  

Baca Juga

8 Negara Penguasa Tambang di Dunia pada 2025, Semua Negara Adikuasa Masuk Daftar

"Tentu dalam prosesnya KPK akan melakukan permintaan keterangan kepada pihak-pihak yang diduga mengetahui dari konstruksi perkara tersebut," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, dikutip Selasa (22/7/2025).

Kendati begitu, Budi enggan menjelaskan lebih detail perihal penyelidikan kasus tersebut. 

Baca Juga

KPK Usut Dugaan Korupsi Google Cloud Kemendikbudristek era Nadiem

"Sebagaimana dijelaskan Pak Direktur Penyidikan, perkara ini belum naik ke penyidikan jadi belum bisa kami sampaikan secara detail, jadi kita tunggu saja," ucapnya. 

Sebelumnya, KPK mengakui tengah mengusut dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Kemendikbudristek Dugaan korupsi tersebut  terkait Google Cloud yang merupakan bagian dari pengadaan Chromebook.

Baca Juga

Terungkap! Stafsus Nadiem Minta Jatah 30 Persen dari Google untuk Pengadaan Laptop

Baca Juga

Infografis Nadiem Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi Laptop Kemendikbud?

"Chromebook dan lain-lain ini masih lidik, Chromebook-nya udah pisah, ini ada cloud, Google Cloud dan lain-lain, bagian dari itu (Chromebook), ini masih lidik," Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi sekaligus Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Kamis (17/7/2025).

Namun, Asep tidak memerinci secara jauh terkait proses penyelidikan tersebut. Dia juga tidak merinci apakah juga sudah ada saksi yang diperiksa terkait perkara korupsi ini.

Baca Juga

Mendikdasmen Buka Suara soal Korupsi Laptop Rp9,9 Triliun era Nadiem

"Saya belum bisa menyampaikan secara gamblang," tutur Asep Guntur Rahayu.

Editor: Rizky Agustian