Kecewa Jalan Ditutup dan Tak Diberi Solusi, Warga Penjaringan Bakal Geruduk Kantor CMNP!
JAKARTA, iNews.id - Warga RW 013 Penjaringan, Jakarta Utara, yang terdampak proyek pembangunan Tol Harbour Road II Ancol mengaku kecewa setelah pihak dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) tidak hadir dalam pertemuan lanjutan yang telah disepakati sebelumnya. Padahal, pihak CMNP sudah berjanji akan hadir menemui warga siang ini, Selasa (25/11/2025).
Adapun, pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut mediasi warga dengan CMNP yang digelar, Senin (24/11/2024). Kemarahan warga kian tak terbendung hingga akan geruduk kantor CMNP.
Dalam pertemuan sebelumnya, warga menyampaikan sejumlah aspirasi, salah satunya permintaan agar akses Jalan Utama Rawa Bebek Selatan yang kini ditutup total akibat pembangunan Tol Harbour Road II dibuka kembali.
"Nah ini yang saya sesalkan itu, pihak dari CMNP ini nggak hadir, kemarin bilang siap hadir, tapi hari ini nggak hadir. Ini saya kecewa sebagai warga, senagai tokoh masyarakat yang ada di RW 13, saya kecewa," kata Tokoh Masyarakat RW 013 Rochimmanto alias Rohim kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
"Hingga hari ini, belum ada solusi untuk penutupan akses jalan warga oleh CMNP," ujarnya.
Rohim menjelaskan selain pembukaan akses jalan utama yang mematikan mata pencaharian warga, warga juga mempertanyakan apakah CMNP tidak memikirkan apabila terjadi keadaan darurat untuk ambulans hingga pemadam kebakaran. Sebab, Jalan Rawa Bebek Selatan kini hanya bisa dilalui satu motor setelah ditutup CMNP.
Selain itu, warga meminta CMNP memikirkan dampak ekonomi bagi warga. Pasalnya, para pelaku UMKM di Jalan Rawa Bebek Selatan lumpuh atau tutup total pascajalan tersebut ditutup.
"Bagaimana aksesnya kalau ada masyarakat yang lahiran, sakit, ada kebakaran, jangankan buat mobil, motor aja masih susah untuk kita mengambil aksesnya. Sementara diskusi kemarin aspirasinya itu, infonya deadline-deadline segala macem. Jadi, hari ini saya kecewa. Ini saya kecewa diskusinya tidak ada eksekusi, itu saja," katanya.
Sementara itu, LMK RW 013 Endang Wijaya Diharja menegaskan bahwa agenda hari ini seharusnya menindaklanjuti aspirasi warga kemarin soal pembukaan akses jalan utama.
"Padahal kesepakatan kemarin, pertemuan kemarin itu membahas tentang akses. Akses mana yang kita buka, akses mana yang kita tutup, dan buka mana yang kita buat lewati ambulans, pemadam kebakaran, orang sakit, dan lain-lain tetapi hal itu tidak disampaikan, dan menurut saya pertemuan tadi pagi itu mentah, dan omon-omon aja, tidak ada hasilnya," ucap dia.
"Kita di sini ada pelaku usaha, kita ada dampak ekonomi, ada dampak sosial, itu zalim tidak dipikirkan CMNP. Tidak ada solusinya," ucap Endang.
Dia mendesak CMNP agar secepat mungkin menemui warga dan memberikan solusi terbaik. Sebab, jika aspirasi ini terus diabaikan, maka warga akan menggelar aksi.
"Ya kalau aspirasi tidak ditindaklanjuti, warga akan turun aksi, kita geruduk. Kita akan demo ke kantor CMNP, dan kita ke Istana Presiden, dan bahkan ke Balai Kota," pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Cakas selaku tim pembebasan Tanah atau land acquisition Proyek Harbour II dari CMNP menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirim perwakilan untuk menemui warga hari ini. Dia menegaskan bahwa CMNP akan terus berkomunikasi dengan tim untuk memantau perkembangan di lapangan.
"Untuk survei CMNP sudah diwakili oleh Konsultan MK dan Tim Satgas Kolong Tol yang ikut juga dalam dialog kemarin. Saya sendiri ada tugas yang harus saya selesaikan koordinasi dengan BPN," ucap Cakas saat dihubungi wartawan.
Editor: Maria Christina