Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Begini Penampakan Kepala Patung Bung Karno yang Miring, Pemkab Indramayu Ungkap Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Keluarga Kenang Rachmawati Soekarnoputri sebagai Soekarnois Gigih

Sabtu, 10 Juli 2021 - 00:36:00 WIB
Keluarga Kenang Rachmawati Soekarnoputri sebagai Soekarnois Gigih
Tangkapan layar Romy Soekarno, putra dari almarhumah Rachmawati Soekarnoputri, saat memberi sambutan dalam acara tahlil untuk mendiang ibu secara daring, Jumat (9/7/2021). Foto: Istimewa
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Politisi PDIP, Hendra Rahtomo alias Romy Soekarno, putra almarhumah Rachmawati Soekarnoputri, mengenang mendiang ibu sebagai sosok Soekarnois yang gigih. Rachma semasa hidup nya berjuang untuk mewujudkan cita-cita proklamator.

"Ketika ibu kami dipanggil oleh Allah SWT hari Sabtu (3/7/2021) pukul 06.24 WIB, seluruh hidupnya berjuang dalam ide dan gagasan proklamator bangsa," kata Romy, saat memberikan sambutan tahlil wafatnya Rachmawati Soekarnoputri yang digelar secara daring, Jumat (9/7/2021) malam.

Menurut Romy, yang dulu berprofesi sebagai DJ, mendiang ibu merupakan sosok pantang menyerah. Memegang teguh paham Marhaenis dari Bung Karno.

Rachma memiliki prinsip, selama rakyat Indonesia masih miskin, terjadi ketidakadilan, kebodohan dan kemelaratan  mencengkeram sendi kehidupan rakyat, maka di situ ada perjuangan. Rachma membuktikan diri siap melakukan perjuangan itu.

Romy memberi kesaksian, salah satu perjuangan ibu nya  ditunjukkan dalam bidang pendidikan. Ketika de-Soekarnoisasi terjadi, Rachma membangun kekuatan Marhaen dengan berjuang dalam organisasi Gerakan Pemuda Marhaen dan Forum Komunikasi Front Marhaen, serta mendirikan Yayasan Pendidikan Soekarno.

"Ibu kami sadar bahwa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur diperlukan masyarakat yang cerdas. Oleh karena itu pada tahun 1980 beliau bersama tokoh-tokoh marhaenisme mendirikan Yayasan Pendidikan Soekarno," kata Romy.

Romy meyakini, sumbangsih Yayasan Pendidikan Soekarno untuk melawan de-Soekarnoisasi cukup besar. Masyarakat Indonesia ketika itu, walau di bawah represi pemerintah Orde Baru, diberi stimulus untuk membaca kembali pemikiran dan gagasan Bung Karno melalui buku-buku yang dipublikasi oleh Yayasan Pendidkan Soekarno. 

"Ibu kami memberikan kata peringatan sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal kembali ajaran Bung Karno hingga pada tahun 1981 beliau berinisiatif mendirikan Universitas Bung Karno," ujarnya.

Editor: Erwin C Sihombing

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut