Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Guru Madrasah Gelar Aksi Demo di Istana Besok 30 Oktober, Ini Respons Kemenag
Advertisement . Scroll to see content

Kemenag Sebut Referensi Hilal Awal Ramadan 1442 H Terlihat di Indonesia

Senin, 12 April 2021 - 18:14:00 WIB
Kemenag Sebut Referensi Hilal Awal Ramadan 1442 H Terlihat di Indonesia
Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Cecep Nurwendaya mengatakan referensi hilal awal Ramadan 1442 H terlihat di Indonesia hari ini, Senin (12/4/2021). (Foto: Kemenag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar rangkaian sidang isbat hari ini, Senin (12/4/2021) di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat untuk menentukan awal Ramadan 1442 H. Dari hasil pengamatan, Kemenag mengatakan referensi hilal awal Ramadan 1442 H terlihat di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Cecep Nurwendaya yang hadir dalam rangkaian sidang isbat tersebut.

“Ada referensi pelaporan, jika hilal awal Ramadan 1442 H teramati di wilayah Indonesia pada Senin tanggal 12 April 2021,” katanya dalam konferensi pers.

Menurutnya, ijtimak terjadi pada hari ini, Senin (12/4/2021) sekitar pukul 09.31 WIB. Pada saat terbenam matahari, kata Cecep, di seluruh Indonesia sudah terjadi ijtimak atau konjungsi.

"Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat. Untuk di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, Jawa Barat posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,59 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 12 detik," ucapnya.

Dia menambahkan hilal awal Ramadan 1442 H pada hari Senin (12/4/2021) sudah memenuhi kriteria visibilitas yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Mulai dari tinggi hilal minimal dua derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal tiga derajat atau umur hilal minimal delapan jam.

Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawwal 1404 H dengan tinggi dua derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984 juga berhasil dilihat oleh Muhammad Arief (33) sebagai Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare. Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.

“Ma'mur, Guru Agama Sukabumi dan Endang Efendi selaku Hakim Agama Sukabumi juga melihat hilal saat itu. Jadi ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1442 H pada hari Senin tanggal 12 April 2021 teramati dari Wilayah Indonesia," tuturnya.

Cecep menambahkan, hisab sifatnya informatif, sedang rukyat sifatnya konfirmatif. Penetapan atau isbat yaitu penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab.

Hadir dalam kesempatan ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Zaidi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Sidang juga diikuti perwakilan ormas melalui aplikasi daring.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut