Kemenkumham Dorong Anak Bangsa Lahirkan Inovasi dan Teknologi
"Oleh karena itu, diharapkan Indonesia menjadi negara yang mendukung kemajuan dan perkembangan inovasi dan teknologi sebagai sarana untuk mempermudah kehidupan manusia. Berangkat dari isu tersebut, DJKI yakin bahwa “kaum milenial” atau “anak jaman now" memiliki potensi besar untuk membantu DJKI untuk mewujudkan mimpi besar itu semua," ujar Dirjen KI Freddy Harris.
Berbeda dengan negara maju yang mengandalkan produk manufaktur untuk ekspor, Indonesia lebih mengandalkan produk yang mengandalkan keistimewaan geografis untuk ekspor. Oleh karena itu, produk yang berkaitan dengan Indikasi Geografis (IG) pun menjadi salah satu potensi untuk dapat memperoleh pasar yang besar di perdagangan internasional. Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk potensi indikasi geografis.
Mengingat dengan dicanangkannya Tahun 2018 sebagai “Tahun Indikasi Geografis”, diharapkan dimulai tahun ini akan semakin banyak potensi-potensi produk Indikasi Geografis yang didaftarkan dan dikembangkan baik untuk lingkup nasional maupun internasional.
Berdasarkan data Ditjen KI, saat ini terdapat 65 Indikasi Geografis yang terdaftar di Indonesia, di mana 59 Indikasi Geografis berasal dari dalam negeri, untuk jenis produk antara lain seperti kopi, teh, beras, madu, ubi, lada, pala dan gula. Pendaftaran terbaru Indikasi Geografis dari wilayah Indonesia, yakni Beras Raja Uncak, Kopi Lintong, dan Kopi Arabica Flores Manggarai.
Pelayanan di bidang Kekayaan Intelektual juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Kemudahan akses informasi terkait teknologi pun menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pengembangan teknologi di suatu negara. Tidak hanya itu, diharapkan melalui informasi teknologi ini, Indonesia mampu mengembangkan inovasi teknologi yang dapat bersaing di pasar global.