Kementan Siap Lakukan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan
Mentan Amran menyebut, upaya-upaya itu akan lebih mudah dilakukan dalam kondisi genangan air yang saat ini sudah mulai surut.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil memastikan, upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan akan lebih efektif. Kementan, menurut dia, punya program komprehensif terkait mitigasi.
"Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjir. Silakan pemda koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah," kata Ali Jamil.
Kementan minta Dinas Pertanian Daerah untuk mendorong petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pemerintah memberikan bantuan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp144 ribu per hektare.
“AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP,” ujarnya.
Dia menambahkan, dengan adanya AUTP, petani yang terkena musibah banjir atau kekeringan bisa mendapatkan ganti rugi. Selain itu, petani juga bisa langsung melakukan tanam lagi setelah genangan air teratasi.
“Dengan membayar premi hanya Rp36 ribu per hektare per musim, petani yang sawahnya terkena bencana banjir, kekeringan, dan serangan OPT dapat klaim (ganti) Rp6 juta per hektare,” tuturnya.