Kemhan Siapkan Terobosan Pelatihan SDM Pertahanan yang Modern dan Terintegrasi
JAKARTA, iNews.id - Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemhan) tengah berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertahanan melalui sistem pelatihan yang adaptif dan inovatif. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cakap dan responsif terhadap perubahan.
Terobosan ini digagas oleh dua peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan II Tahun 2025, yaitu Syamsu Rizal, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknik Fungsional Pertahanan (Kapusdiklat Tekfunghan) serta Riska Riskawati, Kepala Bidang Evaluasi Kualitas Mutu Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Kabid Evkatmutu Diklat Pusdiklatjemenhan) Badiklat Kemhan.
Riska Riskawati memperkenalkan program Corporate University Kemhan, yakni Game Changer SDM Pertahanan (Gesper) Unggul. Program ini dirancang untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang terintegrasi di lingkungan Kemhan, sejalan dengan arah kebijakan dan kebutuhan operasional kementerian.
Dia menjelaskan, Gesper menonjolkan integrasi teknologi digital dan pendekatan berbasis kompetensi yang dikembangkan secara kolaboratif.
“Transformasi SDM pertahanan harus disokong oleh sistem yang mampu menjawab dinamika zaman. Gesper hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut,” ujar Riskawati, Jumat (18/7/2025).
Tujuannya, kata dia untuk mendukung profesionalisme ASN pertahanan dan menumbuhkan budaya belajar sepanjang hayat (lifelong learning).
Sistem ini dinilai sudah dapat digunakan dan programnya dijadwalkan akan diterapkan secara penuh mulai awal 2026. Mengacu pada UU ASN Nomor 20 Tahun 2023, sistem pembelajaran terintegrasi ini juga akan diterapkan di Mabes TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
”Kami ingin menyosialisasikan ke teman-teman Angkatan dan Mabes TNI bahwa ke depan ini yang akan dilakukan Kemhan untuk mengembangkan kompetensi pertahanan,” ucapnya.
Sementara itu, Syamsu Rizal menginisiasi program Akselerasi Kompetensi Unggul melalui Revitalisasi dan Adaptasi Teknologi Pertahanan (Akurat).
Menurutnya, program ini berfokus pada pentingnya adaptasi teknologi dalam pelatihan SDM pertahanan. Akurat menghadirkan sistem pelatihan berbasis teknologi cerdas seperti e-learning interaktif, realitas virtual (VR), augmented reality (AR), dan simulasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dia menuturkan, pendekatan ini bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran mandiri bagi 44.000 ASN di seluruh Indonesia, memungkinkan mereka mengakses pelatihan kapan saja dan di mana saja, sehingga lebih efisien dan mudah dijangkau.
”Sistem aplikasi ini untuk pembelajaran online sehingga efisiensi waktu. Jadi belajar tanpa terkendala waktu, tempat. Jadi kapan saja bisa mengikuti pelatihan di sini. Itu salah satu pelayanan diklat, jadi bagaimana kita mempermudah menjangkau ASN yang ada di daerah. Waktu sosialisasi diklat tidak ada masalah dengan sistem itu,” katanya.
Editor: Kurnia Illahi