Kepala BPIP Nilai Puasa Bisa Dimaknai dengan Menahan Diri Tak Mudik saat Corona
JAKARTA, iNews.id - Puasa dinilai memiliki manfaat dalam banyak aspek yang secara lebih jauh bisa dimaknai sebagai bagian dari membangun peradaban. Berpuasa bisa bermakna membangun peradaban jika kemampuan menahan diri bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dalam kegiatan Jumat Bersama BPIP bertajuk, Puasa = Membangun Peradaban melalui virtual, Jumat (24/4/2020).
"Hikmah puasa ini banyak sekali, dari media banyak, kesehatan dan seterusnya. Puasa itu menahan diri, al imsaku artinya menahan diri. Intinya self control," ujar Yudian.
Dia menuturkan, hikmah puasa dalam membangun peradaban bisa dikaitkan dengan tradisi mudik masyarakat setiap lebaran. Tradisi tersebut dinilai mampu menggerakkan berbagai sektor, khususnya ekonomi dengan pergerakan masyarakat dari kota ke desa.
"Mampu menahan diri untuk tidak melanggar aturan, misalnya pejabat mampu menahan diri untuk tidak korupsi. Jika dikalikan, misalnya 1.000 atau 100 ribu pejabat mampu tidak korupsi," ucapnya.