Kepala BPIP Yudian Wahyudi: Santri itu Gelar Pahlawan
JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut santri merupakan gelar kepahlawanan. Pada zaman kemerdekaan Indonesia, santri gigih berjuang melawan penjajah.
Pendefinisian tersebut diungkapkan Yudian saat membuka seminar Hari Santri Nasional 2020 bertajuk ‘Nasionalisme Santri, Ketahanan, Pancasila, dan Indonesia yang Kuat’, Kamis (22/10/2020). Seminar berlangsung daring.
Yudian menceritakan kegigihan dan pengabdian yang dilakukan kaum santri dalam kemerdekaan Indonesia. Kegigihan itu salah satunya dibuktikan dengan ketidakmauan kaum santri bersekolah di insitutusi pendidikan yang didirikan Belanda.
"Dulu para kaum santri ini pada umumnya pendukung kerajaan-kerajaan melawan para penjajah. Saking antinya, mereka tidak mau yang berbau Belanda itu. Sampai-sampai enggak mau kuliah, enggak mau dikasih gelar oleh Belanda. Jadi ini kalau sekarang santri itu sebetulnya gelar pahlawan," ujarnya.
Atas dasar sejarah itu, setelah Indonesia merdeka banyak kaum santri yang tidak memiliki gelar pendidikan. Hal ini semata-mata bentuk komitmen kaum santri atas ketidaksudian mereka terhadap kolonilisme Belanda.
Dalam momen ini, Yudian pun turut memuji keberanian Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan keputusan presiden tentang penetapan Hari Santri Nasional. Keputusan ini bentuk penghargaan Jokowi terhadap kaum santri.
"Alhamdulillah jasa kaum santri ini sudah diakui secara nasional. Jadi Presiden Jokowi menerbitkan Kepres 22 Tahun 2015. Dulu pergerakan kaum santri ini seperti tidak tertera. Alhamdulillah Presiden Jokowi sebagai presiden pertama yang berani menerbitkan sebuah Kepres untuk menghargai jasa kaum santri," tutur pendiri Pesantren Nawasea ini.
Adapun kaum santri dan BPIP, kata Yudian memiliki beberapa kesamaan, mulai dari semangat menumbuhkan nasionalisme hingga sama-sama peduli terhadap persoalan bangsa. Saat ini pun santri juga senantiasa berjuang untuk NKRI.
Editor: Zen Teguh