Kerajaan Sriwijaya: Sejarah, Letak Berdiri, Masa Kejayaan, Raja-raja hingga Keruntuhannya
JAKARTA, iNews.id - Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan yang berdiri di Indonesia pada zaman dahulu. Berikut sejarah, letak hingga masa runtuhnya kerajaan Sriwijaya.
Melansir buku 'Pasti Bisa Sejarah Indonesia' terbitan Penerbit Duta, kerajaan Sriwijaya bercorak Budha diperkirakan terletak di Muara Sungai Musi, Sumatera. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan terbesar kedua setelah Majapahit yang berdiri.
Berdasarkan peninggalan kerajaan Sriwijaya dan silsilah kerajaan Sriwijaya, ada tiga raja yang menjabat di pemerintahannya, yakni
Raja ini diketahui dari sumber sejarah kerajaan Sriwijaya Prasasti Kedukan Bukit. Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke Minangatamwan.
Dalam prasasti Talang Tuwo disebutkan juga bahwa raja Dapunta Hyang berhasil membuat Taman Sriksetra.
Raja terkenal kerajaan Sriwijaya adalah Balaputradewa. Raja ini merupakan yang terbesar di masa kejayaan Sriwijaya dan merupakan keturunan dari Dinasti Syilendra di Jawa Tengah yang tersingkir karena melawan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya.
Pada masa kepemimpinan raja Sanggrama Wijayattunggawarman, kerajaan Sriwijaya pernah diserang oleh kerajaan India dari India Selatan. Bahkan, ia sempat ditawan dan berhasil dibebaskan oleh Raja Kulotungga.
Di masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, kerajaan ii memiliki peran penting dalam perdagangan India dan China. Bahkan, banyak kapal asing singgah untuk menambah minum dan perbekalan di sini.
Selain itu, menurut pendapat seorang ahli bumi dari Persia Abu Zaid Hasan pada tahun 916 masehi. Ia menyebutkan bahwa kerajaan Sriwijaya memiliki kekuasaan yang luas dengan tanah yang subur dan kekuasaannya di seberang lautan.
Runtuhnya kerajaan Sriwijaya dikarenakan beberapa hal, yakni
1. Sering mendapat serangan dari luar, seperti Dharmawangsa (995), Colamandala (1023-1024), Singosari (1275), dan Majapahit (1337).
2. Banyak mendapat bawahannya yang melepaskan diri
3. Kota Palembang tidak baik lagi untuk pelabuhan akibat endapan lumpur dari sungai Ogan dan sungai Komering
Akibatnya, kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan setelah mendapat serangan dari kerajaan Majapahit. Serangan tersebut juga berkaitan dengan pelaksanaan Sumpah Palapa oleh Gajah Mada.
Editor: Puti Aini Yasmin