Keren! Ibu Rumah Tangga Ini Raih Gelar Doktor Keolahragaan dengan IPK 4
Penyusunan instrumen menggunakan model ADDIE karena sesuai dengan pedoman instrumen dengan 5 tahapan yaitu, analyze, design, develop, implementation, dan evaluation. Instrumen atau alat ukur ini dapat mengukur semua aspek MI.
Asesmen permainan bola basket berbasis MI yang telah dilakukan sosialisasi di SMA di Yogyakarta bersama MGMP. Instrumen tersebut membantu para guru penjas. Petunjuk dan pedoman penilaian, form telah disediakan dalam pedoman.
Nurul menjelaskan bahwa produk dari penelitiannya berupa buku panduan asesmen permainan bola basket berbasis multiple intelligence di SMA. Instrumen yang dikembangkan tersebut efektif untuk mengukur MI dan mengoptimalkan 9 MI yang meliputi linguistik, logika matematika, spasial, kinestetik, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan eksistensi/religi terutama dalam bermain bola basket agar lebih bermanfaat bagi peserta didik serta guru.
“Dalam menilai ada panduannya, sehingga tidak asal. Hal yang dipromosikan adalah instrumen tes untuk peserta didik dan asesmen bagi guru. Meski tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan peningkatan IQ, namun aktivitas fisik ada kaitan langsung dengan kemampuan fungsi kognitif”, ucap dia.
Keunggulan produk ini mengukur semua aspek kecerdasan. Atlet pun turut dinilai dari aspek MI. Rencana sosialisasi lebih lanjut di Dinas Olahraga dan panduan dibuat lebih menarik lagi.
Berkat penelitiannya tersebut, Nurul Huda berhak menyandang gelar Doktor Keolahragaan dengan IPK 4.00 berpredikat Summa Cum Laude dengan masa studi 33 bulan (2 tahun, 9 bulan).
Wah, keren ya. Selamat!
Editor: Puti Aini Yasmin