Kisah Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo yang Ternyata Sempat Berganti Nama
Athar berasal dari bahasa Arab yang berarti harum. Namun, karena orang-orang tua dan orang di lingkungan tempat tinggalnya sulit menyebutkan nama Athar, sehari-hari pria yang juga wakil presiden pertama RI tersebut dipanggil 'Atta'. Lama-kelamaan, sapaan itu berkembang menjadi 'Hatta', seperti yang kita kenal saat ini.
Perubahan nama juga dialami Achmad Soebardjo Djojoadisurjo. Saat lahir di Telukjambe, Karawang tanggal 23 Maret 1896, anak dari pasangan Teuku Muhammad Yusuf (keturunan bangsawan Aceh)-Wardinah (keturunan Jawa-Bugis) ini diberi nama Teuku Abdul Manaf.
Dikutip dari www.pahlawancenter.com, atas usul kawan kakeknya, namanya kemudian diganti menjadi Soebardjo yang berarti 'cemerlang' atau 'gemerlapan'.
Kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jaka Perbawa mengatakan perubahan nama Achmad Soebardjo juga disebabkan pertimbangan keamanan si anak dan keluarga besarnya yang merupakan keturunan bangsawan dan pejuang di Aceh. Keluarga Soebardjo hijrah dari Aceh ke Karawang untuk mengasingkan diri dari kolonial Hindia Belanda.
"Terlepas dari perubahan nama ketiga tokoh tersebut, semuanya ternyata bermuara pada keberuntungan si anak di masa depan. Ketiganya punya peran yang besar bagi kelahiran bangsa Indonesia," kata Jaka.
Editor: Rizal Bomantama