Kisah Inspiratif Pemikul Batu yang Kini Jadi Wakil Dekan, Ternyata Ini Kunci Suksesnya
Saat melanjutkan pendidikan di bangku SMP, Hariri ternyata pernah tidak naik sekolah karena kemampuannya di bawah rata-rata. Ajaibnya, setelah setahun, ia malah masuk ranking 3 besar di sekolahnya.
“Karena waktu itu saya merasa pelajaran dan hafalan yang diajarkan hanya mengulang dari tahun sebelumnya, jadi saya lebih mudah untuk mengingat,” tutur Pakar Hukum Tata Negara ini.
Saat duduk di bangku SMA, keinginannya untuk melanjutkan kuliah harus dikubur. Orang tua Hariri tidak mendukung keinginannya karena tidak memiliki biaya. Tak cuma itu, di desa yang ia tinggali juga tidak ada anak yang melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.
Hariri pun memutuskan untuk bekerja ke Surabaya dan percaya bisa memperbaiki nasibnya. Di sana, ia juga resmi menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UM Surabaya dengan beasiswa.
Sayang, beasiswa itu ia dapatkan hanya sampai semester 2. Oleh karenanya, ia memutar otak dan memutuskan bekerja. Uang yang dibawa dari desanya pun raib karena ditipu oleh orang.
Hariri akhirnya tinggal di masjid kampus. Di sana bekerja sebagai marbot masjid dan mendapakan makan secara gratis. Tak lama, ia memutuskan pindah tinggal di Sekret dan berjualan es degan hingga kopi lesehan menggunakan gerobak.