Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : TNI AD Tertarik Beli Drone Turki, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Jenderal TNI Djatikusumo, Anak Raja yang Disebut Mirip Khalid bin Walid

Rabu, 25 September 2024 - 06:03:00 WIB
Kisah Jenderal TNI Djatikusumo, Anak Raja yang Disebut Mirip Khalid bin Walid
Berikut kisah Jenderal TNI Djatikusumo, KSAD pertama anak Raja Surakarta yang disebut mirip Khalid bin Walid dan Thariq bin Ziyad. (Foto: Disjarahad)
Advertisement . Scroll to see content

Djatikusumo kemudian dipercaya mengemban sejumlah jabatan usai tak lagi menjabat KSAD. Seperti Kepala Biro Perancang Operasi Militer Kementerian Pertahanan sejak Agustus 1950 hingga Maret 1952.

Dia selanjutnya diangkat sebagai Komandan SSKAD di Bandung yang sekarang bernama Seskoad sejak April 1952. Bahkan, kariernya semakin moncer usai diangkat sebagai Direktur Zeni Angkatan Darat dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI pada 1956 hingga Agustus 1968.

Lagi-lagi, Djatikusumo dipercaya merangkap jabatan. Dia diangkat sebagai Koordinator Operasi Militer di Sumatera Utara dan Ketua Tim Pengatur Penempatan Kontingen Pasukan Indonesia di United Nations Emergency Forces (UNEF) di Kairo, Mesir.

Jabatan Direktur Zeni Angkatan Darat merupakan jabatan terakhir Djatikusumo di dunia militer. Dia lalu dipercaya menjadi perwakilan RI di Singapura selama setahun sejak 12 Juli 1958.

Dia kemudian diangkat menjadi Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi, dan Pariwisata dengan pangkat yang dinaikkan menjadi mayor jenderal (mayjen).

Setelah empat tahun menjabat, Djatikusumo kemudian diangkat sebagai Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaya (sekarang Malaysia) sejak Oktober 1963 hingga Oktober 1965. Selanjutnya, Djatikusumo menduduki posisi sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa penuh RI di Kerajaan Maroko.

Kemudian menjadi Dubes Prancis dan Spanyol selama 2 tahun sejak 1966-1968. 

Meski menduduki jabatan di luar militer, kariernya masih terpantau di institusi TNI AD. Dia lalu diangkat menjadi letnan jenderal (letjen) TNI semasa menjadi dubes RI di Maroko. 

Saat kembali ke Angkatan Darat, pimpinan Angkatan Darat memberikan jabatan Pati dan diperbantukan di staf umum Angkatan Darat hingga memasuki masa pensiun pada 7 Oktober 1970.

Hingga akhirnya, Djatikusumo tutup usia pada 4 Juli 1992. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman raja Imogiri, Yogyakarta.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut