Kisah Makan Siang Mbah Moen dan Anies Baswedan, Sarat Nasihat dan Keteladanan
"Waktu itu siang hari, harus makan dulu, padahal (saya) sudah makan. Kata Mbah Moen 'kalau ke sini (ke rumah saya) harus makan dulu, baru boleh pulang'. Jadi sangat mengesankan sekali," kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini.

Mbah Moen wafat di Makkah, Selasa (6/8/2019). Seusai disalatkan di Masjidil Haram, jenazah dimakamkan di pemakaman Ma’la, Makkah. Di pemakaman itu pula istri Rasulullah, Siti Khadijah dimakamkan. Ada pula Syekh Nawawi al-Bantani yang merupakan buyut Wapres terpilih KH Ma’ruf Amin.
Anies mengatakan, Mbah Moen sudah beberapa kali menyebut ingin dimakamkan di Makkah. Jauh dari tanah kelahiran, namun dekat dengan ridha Allah SWT.
Anies menuturkan, prosesi pemakaman Mbah Moen mencerminkan betapa dalamnya pengaruh panutan umat itu pada bangsa. Ungkapan dukacita dari seluruh kalangan juga menggambarkan betapa penting sosok Mbah Moen.
Baginya, Mbah Moen bukan hanya sosok panutan umat, tetapi kiai yang sepanjang hidupnya memberikan manfaat.
"Bangsa dan negara ini merasa kehilangan oleh seorang alim yang insyaallah anak turunannya bisa meneruskan. Insyaallah kita semua akan meneruskan apa yang menjadi amalan, apa yang menjadi keteladanan Mbah Moen," katanya.
Editor: Zen Teguh