Kisah Masa Muda Bahlil Lahadalia Pernah Jadi Sopir Angkot di Fakfak
Pada kunjungan kerja di Fakfak beberapa waktu lalu, Bahlil melakukan momen nostalgia dengan menyetir kembali angkot di terminal Thumburuni, tempat kenangan masa mudanya. Di sana, ia mengungkapkan rasa syukur sekaligus keharuan karena bisa kembali ke titik awal perjuangannya.
Dalam momen itu, ia berbicara dengan sopir angkot lokal, mengajak kenek untuk ikut menciptakan suasana seperti dahulu. Berbagai istilah seperti setengah kopling, setengah gas, gaya panggilan “kota, kota, kota” khas terminal angkot pun diucapkannya.
Kisah masa muda Bahlil Lahadalia pernah jadi sopir angkot di Fakfak bukan hanya sekadar cerita masa lalu, melainkan fondasi dari perjuangan hidupnya. Dari terminal angkot, meja kuliah hingga ruang pemerintahan penuh tanggung jawab, Bahlil menunjukkan bahwa latar belakang yang sederhana tidak menghalangi seseorang untuk meraih prestasi besar.
Editor: Komaruddin Bagja