Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Beri Hormat ke Pekerja Migas: Saudara Pahlawan Bangsa di Bidang Energi
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pahlawan Slamet Riyadi, Gugur di Usia 23 Tahun

Kamis, 07 April 2022 - 13:34:00 WIB
Kisah Pahlawan Slamet Riyadi, Gugur di Usia 23 Tahun
Slamet Riyadi, pahlawan nasional yang gugur di usia yang sangat muda (Foto: sejarah-tni.mil.id)
Advertisement . Scroll to see content

Setelah Jepang menyerah, Belanda berupaya untuk kembali menjajah Indonesia. Karena tidak mau dijajah kembali, rakyat Indonesia pun melakukan perlawanan balik. Slamet memulai kampanye gerilya melawan Belanda dan dengan cepat memperoleh kenaikan pangkat. 

Dia bertanggung jawab atas Resimen 26 di Surakarta. Selama Agresi Militer Belanda I, yaitu serangan umum yang dilancarkan oleh Belanda pada pertengahan 1947, Slamet memimpin pasukan Indonesia di beberapa daerah di Jawa Tengah, termasuk Ambarawa dan Semarang. Dia juga memimpin pasukan penyisir di sepanjang Gunung Merapi dan Merbabu.

Ketika Slamet sedang menaiki sebuah tank menuju markas pemberontak pada tanggal 4 November 1950, senjata mesin menembakinya. Peluru tersebut menembus baju besi dan perutnya. 

Setelah dilarikan ke rumah sakit kapal di perairan Tulehu, Maluku Tengah. Slamet bersikeras untuk kembali ke medan pertempuran. Para dokter lalu memberinya banyak morfin dan berupaya untuk mengobati luka tembaknya, namun upaya ini gagal. Slamet gugur pada malam itu juga dan pertempuran berakhir pada hari yang sama. 

Slamet lalu dimakamkan di Ambon. Slamet Riyadi gugur di usia yang sangat muda 23 tahun menjelang operasi berakhir. Atas jasanya terhadap bangsa Indonesia, Slamet Riyadi kemudian dianugerahi pangkat Brigadir Jenderal (Anumerta) TNI.

Sejak kematiannya, Slamet Riyadi telah menerima banyak penghormatan. Sebuah jalan utama di Surakarta dinamakan menurut namanya, begitu juga dengan fregat TNI AL, KRI Slamet Riyadi. 

KRI Slamet Riyadi merupakan sebuah fregat yang dikatakan sebagai salah satu kapal tercanggih yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. 

Selain itu, Slamet Riyadi juga dianugerahi beberapa tanda kehormatan secara anumerta yakni, Bintang Sakti pada bulan Mei 1961, Bintang Gerilya pada bulan Juli 1961, dan Satya Lencana Bakti pada bulan November 1961. 

Kemudian pada 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi Slamet Riyadi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Dia dikukuhkan sebagai pahlawan bersama dengan Adnan Kapau Gani, Ida Anak Agung Gde Agung, dan Moestopo, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66 Tahun 2007.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut