Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Banten, Cek Pusat dan Magnitudonya!
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Sultan Ageng Tirtayasa Hancurkan Monopoli Dagang VOC di Banten

Sabtu, 25 Desember 2021 - 08:08:00 WIB
Kisah Sultan Ageng Tirtayasa Hancurkan Monopoli Dagang VOC di Banten
Suasana pelabuhan Banten di masa VOC. (Foto: Wikipedia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kesultanan Banten mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yang berlangsung tahun 1651 sampai 1683. Selama itu, Kesultanan Banten menjadi bandar perdagangan lada terbesar di Nusantara mengungguli Aceh dan Makassar.

Hal itu membuat kongsi dagang Belanda yaitu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) terganggu dengan politik pemerintahan yang diterapkan Sultan yang dikenal dengan nama Pangeran Surya. Selama pemerintahannya, VOC kesulitan menerapkan praktik monopoli dagang.

Dalam buku Suma Oriental karya Toma Pires, Banten disebut memiliki lokasi strategis sebagai pusat perdagangan internasional. Konflik Kesultanan Banten dan VOC makin meruncing sejak Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa.

Di saat VOC melakukan blokade terhadap jalur perdagangan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa melakukan perlawanan. Dia melakukannya dengan menjalin hubungan dagang dan kerja sama dengan pedagang Eropa lainnya seperti Prancis, Inggris, dan Denmark.

Sultan Ageng Tirtayasa juga meluaskan interaksi dengan negara Asia lainnya yaitu China, Persia, dan India. Dia juga membangun irigasi sepanjang Sungai Ujung Jawa sampai Pontang untuk pengairan sawah sekaligus suplai perang.

Siasat itu dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa untuk menghancurkan strategi VOC menghadang kapal China yang berlayar ke Banten. Pada 1671, Sultan Ageng Tirtayasa fokus mengalahkan VOC dan menyerahkan urusan dalam negeri pada Sultan Haji.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut