KKP dan Pemerintah Australia Pulangkan 11 Nelayan Terdampar Asal Rote
Selanjutnya, Adin menjelaskan bahwa proses pemulangan kesebelas nelayan Indonesia dapat berjalan baik, merupakan hasil dari sinergi dan gerak cepat antara KKP melalui Direktorat Jenderal PSDKP dengan Kementerian/Lembaga terkait yaitu, Perwakilan Konsulat RI di Darwin Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, TNI AL, dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait pemulangan kesebelas nelayan dari Denpasar ke Kupang yang rencana akan dilakukan pada Sabtu (30/4/2023), akan difasilitasi oleh Direktorat Penanganan Pelanggaran (Dit PP), Ditjen PSDKP untuk kemudian diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang secara sinergi bekerja cepat sehingga proses pemulangan kesebelas nelayan ini dapat berjalan dengan lancar. Tentunya, Ditjen PSDKP melalui Direktorat PP, Pangkalan PSDKP Benoa, dan Stasiun PSDKP Kupang akan terus mendampingi proses pemulangan kesebelas nelayan asal Rote hingga tuntas sebagai wujud komitmen kami, Ditjen PSDKP sebagai sahabat para nelayan,” tutur Adin.
Untuk diketahui, siklon tropis Ilsa merupakan siklon yang terbentuk di selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Siklon ini bergerak ke arah pantai barat laut Australia dengan membawa embusan angin hingga kecepatan 218 kilometer per jam.
Siklon tersebut telah berdampak langsung ke wilayah Indonesia dengan menyebabkan gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Kupang-Pulau Rote dan sekitarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa perubahan iklim saat ini telah berada pada batas kondisi kritis yang juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya cuaca ekstrem di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya terus mengupayakan pengelolaan karbon biru secara efektif melalui lima program prioritas Ekonomi Biru, khususnya perluasan Kawasan Konservasi Laut hingga 30 persen serta Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil secara berkelanjutan.
Editor: Anindita Trinoviana