Komando! Teriakan Terakhir Prajurit Kopassus untuk Luhut Pandjaitan sebelum Operasi Seroja
JAKARTA, iNews.id - Satuan elite TNI AD Komando Pasukan Khusus (Kopassus) genap berusia 69 tahun pada Jumat (16/4/2021) hari ini. Berbagai prestasi dan catatan emas diukir Korps Baret Merah dalam rentang waktu yang panjang ini.
Sejak dicetuskan pertama kali oleh Kolonel AE Kawilarang pada 16 April 1952, Kopassus yang mula-mula bernama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) telah melahirkan ribuan prajurit tangguh, pemberani, profesional dan memiliki kemampuan lebih.
Seperti slogannya, “Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga,” para pasukan Korps Baret Merah pantang mundur dalam menghadapi musuh.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki segudang cerita tentang pasukan yang disegani dunia ini. Maklum, Luhut lahir dan besar di Korps Baret Merah. Hampir seluruh kariernya berada di satuan loreng darah ini.
Suatu ketika Luhut mengantarkan teman seperjuangannya ke peristirahatan terakhir di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Sosok tersebut yakni Letkol Infanteri (Purn) Atang Sanjaya yang berpulang tepat di HUT ke-75 TNI, 5 Oktober 2020. Atang tutup usia setelah hampir sebulan dirawat karena sakit.
“Mungkin terlalu banyak kenangan yang saya alami bersama Letkol Atang sehingga tiba-tiba rasa haru itu hadir dan dengan susah payah saya menahan agar tidak mengeluarkan air mata,” kata Luhut, dalam akun Facebook pribadinya, dikutip Kamis (15/4/2021).
Lulusan terbaik Akademi Militer 1970 itu menceritakan, ikatan emosionalnya dengan almarhum Atang begitu kuat. Luhut pun mengenang peristiwa 45 tahun silam saat mereka tergabung dalam anggota Grup-1/Parako (Nanggala V) bertempur bersama dalam Operasi Seroja pada 7 Desember 1975 di Timor Timur.
“Yang paling saya ingat dari sosok almarhum adalah keberanian dan ketangguhan beliau di setiap operasi militer, meskipun beliau bukan lulusan Akademi Militer,” ujarnya.