KPK Ajak Rakyat Papua Jaga Alam dari Ketamakan Pejabat Korup
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga daerahnya dari para pejabat yang rakus. Dia meminta agar masyarakat menjaga sumber daya alam tanah asalnya dari perilaku koruptif para pejabat.
Dialog itu disampaikan Alexander Marwata saat bertemu puluhan aktivis dan pegiat di bidang sumber daya alam hingga hak asasi manusia. Hal itu dilakukan dalam rangkaian Rapat Koordinasi dan Supervisi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi di Papua.
"Jangan sampai para pejabat negara tersebut merasa tidak ada yang mengawasi. Maka, mari kita bersama-sama lakukan yang terbaik setidaknya di daerah di mana kita tinggal," ucap Alex, Senin (22/11/2021).
Alex menekankan KPK mengetahui semua perbuatan koruptif para pejabat daerah maupun negara. Namun kata Alex, KPK memiliki keterbatasan dalam memberantas korupsi. Oleh karenanya, dia meminta peran serta masyarakat untuk menjadi mata dan telinga KPK.
Menurut Alex, peran masyarakat sangat penting dalam mengawasi kinerja pemerintah. Terlebih, dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada di daerah. Alex meminta agar masyarakat daerah bisa mengelola dan menikmati sumber daya alam di daerahnya.
"Kalau tidak diberdayakan, maka masyarakat setempat hanya menjadi penonton. Ketika alamnya dieksploitasi, masyarakat hanya akan menderita banjir," ucapnya.
KPK memandang strategi pendidikan sama pentingnya dengan dua pendekatan lainnya, yaitu pencegahan dan penindakan. Pendidikan masyarakat juga dianggap penting dalam strategi pemberantasan korupsi yang harus dilakukan secara terintegrasi.
Melalui strategi pencegahan, kata Alex, KPK melakukan perbaikan sistem untuk mencegah orang korupsi. Tapi, Alex juga memastikan KPK akan tetap tegas menindak pejabat yang masih mencari celah korupsi. Sementara dari segi pendidikan, dia berharap generasi penerus bangsa bisa terbebas dari sifat-sifat koruptif.
"Kita ingin anak-anak didik kita untuk menjadi generasi yang berintegritas. Ketika masuk dunia kerja, tidak ingin korupsi," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama