Kronologi KPK Tangkap Konglomerat Samin Tan saat Ngopi di Kafe, Berlangsung Cepat

JAKARTA, iNews.id - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap buron kasus suap terminasi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup (PT AKT) di Kementerian ESDM, Samin Tan, Senin (5/4/ 2021). Bos Borneo Lumbung Energy and Metal (BLEM) itu ditangkap setelah sempat buron selama setahun.

Deputi Penindakan KPK, Karyoto menjelaskan, proses singkat penangkapan terhadap Samin Tan yang berawal dari laporan masyarakat. Saat itu diketahui Sami Tan sedang berada di kedai kopi kawasan pusat Jakarta.

Baca Juga

Viral! Helikopter Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang: Ekor Patah, Masih Nekat Terbang lalu Hantam Rumah

"Selanjutnya tim bergerak dan memantau keberadaan tersangka yang berada di salah satu kafe berlokasi di wilayah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dan langsung dilakukan penangkapan," ujar Karyoto di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga

KPK: Samin Tan Ditangkap di Jakarta

Dia menuturkan, proses penangkapan terhadap Samin Tan berlangsung cepat. Tim penyidik meringkus Samin Tan saat asyik mengopi bersama sejumlah orang yang diduga anak buahnya. 

"Kalau enggak salah itu sedang di kafe berarti entah dia minum kopi atau sama anak buahnya," tuturnya.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri menyampaikan, Samin Tan ditangkap tanpa perlawanan. Pengusaha batubara itu langsung dibawa ke Gedung KPK untuk diperiksa lebih lanjut.

"Sejauh informasi yang kami terima, tidak ada (perlawanan). Saat penangkapan, tim penyidik langsung memperlihatkan identitas dan membacakan surat penangkapan. (Samin Tan) diamankan di salah satu ruangan pada kafe tersebut," ucapnya.

Dikonfirmasi soal keberadaan Samin Tan selama pelarian, dia tidak menjelaskan. Menurutnya, penyidik akan mendalaminya dalam pemeriksaan saksi

"Tim penyidik tentu akan dalami lebih lanjut dengan konfirmasi kepada yang bersangkutan dan saksi-saksi terkait data dan informasi yang sudah kami miliki," katanya.

Editor: Kurnia Illahi