KSP: RUU Perampasan Aset Jadi Game Changer Pemberantasan Korupsi 

JAKARTA, iNews.id - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Yusuf Hakim Gumilang menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset penting untuk memastikan para pelaku tindak pidana, termasuk koruptor tidak bertambah kaya dari hasil korupsinya. Paradigma penyidikan dan penuntutan perkara korupsi yang masih berkutat pada konsep 'follow the suspect' harus segera diimbangi dengan paradigma 'follow the money'. 

“RUU perampasan aset menjadi game changer pemberantasan korupsi,” ujar Yusuf, Rabu (13/12/2023). 

Baca Juga

Pejabat Mesir: Rencana Trump Pisahkan Pemerintahan Gaza dari Pasukan Stabilitas Internasional

Yusuf mengatakan, RUU perampasan aset memberikan kepastian hukum bagi negara untuk merampas aset hasil kejahatan tindak pidana lebih cepat (in rem), tanpa perlu menunggu pelaku dijatuhi hukuman yang berkekuatan hukum tetap (in personam). 

“Ini untuk mencegah penyembunyian dan pengaburan aset hasil tindak pidana yang penguasaanya disamarkan lewat kerabat atau orang kepercayaan dalam bentuk aset,” katanya. 

Baca Juga

Ganjar Tegaskan Komitmen Selesaikan RUU Perampasan Aset

Yusuf mengakui RUU tentang Perampasan Aset memang bukan jaminan absolut dari keberhasilan pemberantasan korupsi. Namun dengan aturan hukum yang progresif tersebut, diharapkan bisa membuat seseorang berpikir ulang untuk melakukan tindak pidan korupsi, apalagi menyembunyikan hasil kejahatannya. 

“Sehingga pemulihan kerugian keuangan negara dapat menjadi maksimal,” katanya. 

Baca Juga

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

Lebih lanjut, Yusuf menegaskan RUU Perampasan Aset tidak hanya sebagai Legacy berharga pemerintah saat ini. Tapi juga akan membangkitkan optimisme, Indonesia bisa lebih baik ke depannya dan bebas dari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).