Kumpulkan Ketua PWNU, Gus Yahya Tegaskan Tolak Mundur dari Ketua Umum PBNU
SURABAYA, iNews.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengadakan Rapat Koordinasi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia di Surabaya, Sabtu (22/11/2025) malam.
Pertemuan ini digelar tertutup di tengah mencuatnya isu pemakzulan dirinya dari kursi Ketua Umum PBNU.
Rapat yang berlangsung sekitar tujuh jam di salah satu hotel di Surabaya tersebut dihadiri oleh ketua PWNU dari sejumlah daerah.
Usai pertemuan tertutup yang berlangsung hingga Minggu dini hari, Gus Yahya menegaskan sikapnya: tidak akan mundur dari posisi Ketua Umum PBNU, meskipun muncul desakan dari jajaran Syuriah PBNU.
Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya adalah Ketua Umum PBNU yang sah, dipilih melalui suara mayoritas oleh para pengurus NU pada Muktamar ke-34 di Bandar Lampung tahun 2021 lalu.
"Saya akan menuntaskan masa khidmatnya genap lima tahun hingga 2026 mendatang," ujar KH Yahya Cholil Staquf.
Sebagaimana diberitakan, Gus Yahya tengah diterpa isu pemakzulan yang terungkap melalui dokumen resmi. Isu tersebut mencuat setelah beredarnya Dokumen Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU tertanggal 20 November 2025, yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.
Dalam pertemuan koordinasi yang dihadiri ketua PWNU se-Indonesia ini, tampak tidak hadir Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) atau Ketua PWNU Jawa Timur KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
Rakor ini dilihat sebagai konsolidasi internal Gus Yahya untuk memperkuat dukungan di tingkat wilayah menghadapi tekanan dari internal PBNU.
Editor: Kastolani Marzuki