Lagi-Lagi, Penumpang Pesawat Bercanda Bawa Bom Diamankan Polisi
JAKARTA, iNews.id – Untuk kesekian kalinya, kasus candaan membawa bom oleh penumpang pesawat kembali terjadi. Kali ini, petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, mengamankan seorang penumpang asal Ambon Maluku, Samaun Henamuly (22), karena bergurau sedang membawa bom.
“Ini sudah keseringan terjadi. Candaan membawa bom itu tidak tepat dilakukan, apalagi di tempat-tempat seperti bandara, pelabuhan, dan keramaian lainnya,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, di Makassar, Kamis (7/6/2018).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Samaun, penumpang maskapai penerbangan Batik Air dengan nomor penerbangan ID 7703/ID6166 rute Jakarta-Makassar dan Ambon itu, bergurau membawa bom saat sedang transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Kamis kemarin.
Ketika itu, pelaku spontan menyebut “bom” saat pramugari sedang membantu para penumpang untuk menyimpan tas di headtrack pesawat. Pramugari yang mendengar kata “bom” itu langsung mengkonfirmasi ulang kepada Samaun.
Namun, setelah beberapa saat, pramugari tadi melaporkan kepada pilot bahwa salah seorang penumpang mengaku membawa bom dalam tasnya. Pilot tersebut lalu berkoordinasi dengan pihak keamanan bandara.
“(Pelaku) spontan saja mengatakan bom, tapi berakibat fatal. Penumpang itu akhirnya diturunkan dan dibawa ke posko Avsec untuk diperiksa,” kata Dicky.
Dua Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Boyke dan Henny, yang tiba di posko Avsec kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Samaun. Setelah beberapa jam dilakukan pemeriksaan, penumpang yang berprofesi sebagai pelaut itu kemudian diserahkan kepada Polsek Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolsek Kawasan Bandara, Iptu Ahmad, juga membenarkan insiden tersebut. Dia mengatakan, saat ini Samaun masih diamankan di kantor polsek setempat untuk dimintai keterangan. “Berdasarkan keterangannya, dia (Samaun) berangkat sendiri dan mengakui segala perbuatannya. Penumpang itu mengaku hanya bercanda dan spontan saja mengeluarkan kata bom itu,” ucap Ahmad.
Terus berulang
Kasus candaan membawa bom oleh penumpang pesawat terus berulang di Tanah Air. Kurang dari dua pekan terakhir, sudah ada tiga kejadian. Pada Sabtu 2 Juni 2018, aksi tak terpuji itu dilakukan seorang penumpang maskapai Garuda Indonesia, Henny Adiaksi, di Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 20.30 WIB.
Sebelum memasuki pesawat tujuan Bandara Changi Singapura itu, Henny berseloroh bahwa di dalam barang bawaannya terdapat bom. Tak pelak, ucapan pelaku langsung direspons serius oleh kapten pesawat dan awak kabin lainnya.
Henny dan barang bawaannya lantas diamankan oleh Aviation Security Bandara Soekarno–Hatta. Namun, setelah diperiksa, ternyata di dalam bagasi perempuan itu tidak ditemukan bom yang dimaksud.
Pada Senin 28 Mei 2018, candaan membawa bom juga dilakukan seorang penumpang maskapai Lion Air di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, sekitar pukul 18.50 WIB. Kepada awak kabin pesawat rute Pontianak–Jakarta itu, penumpang atas nama Frantinus Nirigi mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Namun, dalam pemeriksaan polisi, Frantinus yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Tanjungpura, Pontianak itu mengaku hanya bercanda soal bom dalam tasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap masyarakat yang bercanda membawa bom di bandara ataupun di atas pesawat. Dia berjanji bakal menyeret pelaku candaan bom ke pengadilan.
“Kementerian Perhubungan akan menindak pelaku yang memberikan informasi palsu tentang bom. Ini merupakan ancaman terhadap keamanan dan keselamatan bagi kita semua. Pelaku candaan bom akan kami tuntut secara hukum,” kata Budi beberapa waktu lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil