Lima Jenderal Bintang 3 TNI Jadi Gubernur DKI, Nomor 2 Ajudan Panglima Soedirman
Keras dan agak kontroversial. Simpel tapi langsung ke tujuan. Dia merupakan gubenur DKI Jakarta paling legendaris. “Orangnya keras. Dalam Bahasa Belanda malah ada orang yang dia koppige vent, koppige,” kata Soekarno, dikutip dari buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia.
Lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927, Ali bercita-cita menjadi pelaut. Pria yang kelak akrab disapa Bang Ali itu lantas masuk sekolah pelayaran di era penjajahan Jepang. Di zaman kemerdekaan, Ali lantas masuk BKR-Laut, cikal bakal TNI AL.
Karier militernya diisi dengan berbagai penugasan. Suami dari dokter gigi Nani Sadikin ini antara lain pernah menjabat Wadan Resimen Samudera Pasukan CA IV (1949), Perwira Operasi CA IV/Pasukan SWK.S V, Wakil Panglima KKO AL (1950–1953), Danpusdiklat KKO AL (1954–1959), dan Deputi II Panglima Angkatan Laut (1959-1963).
Oleh Bung Karno dia lantas dipercaya masuk kabinet dengan jabatan Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja IV (1963–1964), lalu Menteri Koordinator Kompartimen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan (1964–1966). Pada 1966 Ali ditunjuk sebagai Gubernur KDH DKI Jakarta dan menjabat hingga 1977.
Bang Ali meninggal dunia di Singapura pada 20 Mei 2008. Selama menjabat gubernur, berbagai kebijakan dan tindakan ikonik dilakukannya antara lain pembangunan Taman Ismail Marzuki, Kebon Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Institut Kesenian Jakarta dan lainnya.