Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mobil Mendiang Paus Fransiskus Disulap Jadi Klinik untuk Bantu Anak-Anak Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Makna dan Sejarah Hari Kenaikan Isa Almasih ke Surga bagi Umat Kristiani

Kamis, 26 Mei 2022 - 16:17:00 WIB
Makna dan Sejarah Hari Kenaikan Isa Almasih ke Surga bagi Umat Kristiani
Kenaikan Yesus ke Surga digambarkan oleh John Singleton Copley (1775) (Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih atau Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Surga hari ini, Kamis, 26 Mei 2022. Hari ini menjadi peringatan Yesus yang bangkit setelah wafat dan kembali kepada Bapa di surga pada hari ke-40.

Bagi umat Kristen, hari raya ini memiliki makna yang sangat penting. Dikutip dari laman katolisitas, makna Kenaikan Isa Almasih atau Kenaikan Yesus ke Surga adalah sebuah bagian esensial nyata dari penyelamatan umat manusia itu oleh Kristus. Dalam perayaan Kenaikan Yesus, umat diajak untuk melihat kodrat Allah yang menjelma menjadi manusia, yang terpenuhi di dalam pribadi Kristus secara lebih sempurna lagi. Dengan kenaikan-Nya yang mulia, Yesus memenuhi kurban penebusan-Nya.

Kenaikan Kristus juga merupakan suatu manifestasi berbeda. Yesus masuk ke dalam kemuliaan Surgawi duduk di sebelah kanan Bapa, hidup selama-lamanya untuk menjadi pengantara manusia kepada Allah. Dengan kenaikan-Nya ke Surga, Dia menyediakan tempat bagi umat manusia, agar di mana Kristus berada, kita pun berada” (Alkitab, Kis 14:2-3).

Di dalam Kopendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK) 132 dikisahkan secara jelas sejarah kenaikan Yesus. "Sesudah 40 hari sejak Yesus menampakkan diri kepada para Rasul dalam kondisi manusia biasa, yang menutupi kemuliaan-Nya sebagai Yang Bangkit, Kristus naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Bapa". 

Dialah Tuhan yang memerintah dengan kemanusiaan-Nya dalam kemuliaan abadi Putra Allah dan tiada hentinya menjadi pengantara bagi kita pada Bapa. Dia mengutus Roh-Nya kepada kita dan memberi kita harapan untuk pada suatu hari mencapai tempat yang sudah disiapkan bagi kita.

Konsili Vatikan II juga mengatakan: “Karya penebusan umat manusia dan pemuliaan Allah yang sempurna itu telah diawali dengan karya agung Allah di tengah umat Perjanjian Lama. Karya itu diselesaikan oleh Kristus Tuhan, terutama dengan misteri Paska: sengsara-Nya yang suci, kebangkitan-Nya dari alam maut dan kenaikan-Nya dalam kemuliaan. Dengan misteri itu, Yesus Kristus ‘menghancurkan maut kita dengan wafat-Nya dan membangun kembali hidup kita dengan kebangkitan-Nya’.”

Jika ditelaah di dalam Injil, Kenaikan Yesus berlangsung sangat sederhana. Tidak ada yang terkesan dramatis dalam hal ini. Namun apabila kita melihat kembali dengan kacamata batin dan iman sebagai umat Kristen, kenaikan Yesus mempunyai arti tersendiri, yaitu kepercayaan kita kepada Kristus yang wafat, bangkit dan naik ke surga.

Di dalam Markus 16: 19, Luk 24: 50-53 dan Kis. 1: 9-14, peristiwa kenaikan dihubungkan sebagai penampakan terakhir Kristus yang telah bangkit. Hal ini menandai akhir dari masa kebersamaan Yesus dengan murid-murid-Nya. Para Rasul tidak bisa lagi menjamah Yesus, mendengarkan Sabda-Nya dan makan bersama Dia.

Namun, Kenaikan Kristus diartikan para Rasul bukanlah sebagai tanda perpisahan. Santo Agustinus pernah berkata "Ia tidak meninggalkan Surga, ketika Ia turun dari surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita ketika Ia naik lagi ke Surga." 

Karena itulah mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita. Setelah tiba di sana, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Kis 1:13. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa wanita serta Maria, Ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus. 

Mereka sehati sesuara menantikan kedatangan Roh Kudus. Dengan peristiwa ini, iman dari para Rasul sungguh diteguhkan agar sebelum para Rasul mewartakan kabar sukacita keselamatan ke seluruh dunia, mereka harus diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49).

Dengan kenaikan Kristus pula, era kehidupan Iman yang baru telah dimulai yaitu era gereja, era persekutuan umat Allah. Dalam era kini, kita umat beriman hidup dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. 

Melalui peristiwa ini, umat Kristen diajak untuk menjadi saksi Allah, untuk mewartakan Injil dan kasih Allah kepada setiap orang yang membutuhkannya. Sabda Allah pada hari Kenaikan Kristus ini menunjukkan kepada kita, bahwa Sabda Allah tidak akan menjadi apa-apa apabila tidak dilakukan dengan perbuatan nyata. 

Kita, umat beriman adalah saksi nyata dari wafat, bangkit dan kenaikan Kristus. Maka kita telah diberikan karunia oleh Kristus untuk memberitakan berita pengampunan dan pertobatan yang harus disampaikan kepada setiap orang. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut