Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Politisi Partai Republik Berupaya Batalkan Kemenangan Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Napi Terorisme Sebut Deradikalisasi Belum Optimal

Minggu, 08 Maret 2020 - 05:00:00 WIB
Mantan Napi Terorisme Sebut Deradikalisasi Belum Optimal
Mantan napi terorisme Haris Amir Fallah. (Foto: iNews.id/Rizki Maulana)
Advertisement . Scroll to see content

Haris menegaskan masyarakat harus sepakat bahwa paham radikal bukan berasal dari agama manapun. Termasuk agama Islam yang melarang kekerasan dalam bentuk apapun.

"Kepada teman saya yang barangkali masih dalam kubangan radikal untuk hijrah, untuk meninggalkannya, karena radikal terorisme itu tidak ada untungnya bagi kita, justru akan merusak agama kita sendiri," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ada sekitar 117 narapidana terorisme yang menjalani deradikalisasi selama tahun 2020.
Data itu disampaikan Mahfud usai mengunjungi Kemenkumham di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).

"Tahun 2020 ini ada lebih dari 117 napi terorisme di seluruh Indonesia. Kita kan punya program deradikalisasi, orang yang pernah terpapar atau terlibat terorisme disadarkan kembali," kata Mahfud.

Lebih lanjut, dia menyampaikan dari 117 napi ada sekitar 48 orang yang berasal dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Jawa Tengah yang menjalani deradikalisasi. Seperti diketahui Lapas Nusakambangan memiliki fasilitas penjara dengan pengamanan tingkat tinggi untuk napi terorisme.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut