Masjid Negara di IKN akan Gantikan Istiqlal, Mampu Tampung 60.000 Jemaah
Ini sejalan dengan Visi Indonesia Maju pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang selalu menekankan kerukunan dan saling menghormati antarsesama anak bangsa dan juga selaras dengan salah satu misi utama Kabinet Merah-Putih, yaitu meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Sampai 6 Desember 2024, kata Hariqo, tidak ada satu pun kecelakaan kerja (zero accident). Hal ini menunjukkan pembangunan infrastruktur di IKN dikelola dengan baik sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku.
Diketahui, Masjid Negara di IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi dengan luas bangunan masjid dan plaza 60.173 m2 serta minaret 427 m2. Selain itu juga terdapat bangunan komersial dua lantai dengan luas 2.212 m2, dan bangunan penunjang seluas 727 m2.
Masjid Negara dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk empat lot khusus VVIP, satu lot untuk difabel. Selain itu, tersedia juga lima lot parkir diperuntukkan bagi bus serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir.
Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret. Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas.
Area Plaza Terbuka memberikan ketegasan akses arah kiblat. Sedangkan menara masjid atau minaret memiliki tinggi 99 meter melambangkan Asmaul Husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas menyiratkan doa yang dipanjatkan dan melambangkan nilai keilahian atau ketuhanan.
Masjid IKN akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Editor: Faieq Hidayat