JAKARTA, iNews.id - Berbagai kesaksian diungkapkan elite Partai Persatuan Pembanguna (PPP) terkait hari-hari terakhir Ketua Majelis Syariah partainya KH Maimoen Zubair. Ulama yang akrab disapa Mbah Moen itu meninggal dunia di Makkah, Arab Saudi, pukul 04.17 waktu setempat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani menyebut, Mbah Moen menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak melaksanakan salat Tahajud.
Kemhan Rusia Tuding Ukraina Kehilangan Hampir 500.000 pada 2025
"Kabarnya begitu (meninggal sebelum salat tahajud) karena wafat jelang subuh," ujarnya Arsul Sani saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2019).
Dia mengungkapkan, Mbah Maimoen dalam kondisi sehat sebelum meninggal dunia. Bahkan, mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu masih menyempatkan diri untuk menerima tamu di Makkah.
Fahri Hamzah: Pesan Terakhir Mbah Moen, Jaga Agama dan Negara
"Beliau tidak sakit, sampai dengan tadi malam (beliau) masih terima tamu di Makkah," ujar Arsul.
Mbah Moen akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la, Makkah, Arab Saudi. Pemakaman dilakukan usai salat Zuhur. Staf Khusus Presiden bidang keagamaan dalam negeri, Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, Mbah Moen sendiri yang meminta dimakamkan di Makkah.
Ketua PBNU: Keilmuan KH Maimoen Zubair Bagaikan Kitab Hidup yang Berjalan
"Rencananya disalatkan di Masjidil Haram usai jamaah (salat) Zuhur dan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la," katanya, kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
Gus Rozin menyampaikan, Kompleks Pemakaman Ma'la merupakan pesan dari Mbah Maimoen sebelum meninggal dunia kepada pihak keluarganya. "Almarhum pernah menyampaikan kalau wafat di Makkah ingin dimakamkan di Ma’la. Sekarang baru diikhtiarkan untuk dimakamkan di sana," ujarnya.
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku