Mengenal 3 Pasukan Elite TNI yang Pakai Baret Merah, Ternyata Bukan Hanya Kopassus
Aksi heroik Kopaska di medan operasi antara lain saat mengamankan kedaulatan Indonesia di perairan Ambalat dari ancaman musuh. Pembebasan Kapal MV Sinar Kudus dari perompak di perairan Somalia pada 2011 lalu. Menemukan black box Flight Data Record (FDR) milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 2021.
3. Koopssus TNI

Koopssus TNI merupakan pasukan elite yang diresmikan pada 30 Juli 2019 oleh Panglima TNI saat itu yakni Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Satuan super elite ini bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme. Peresmian tersebut berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 yang menegaskan bahwa tugas TNI dalam mengatasi aksi terorisme, merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Koopssus bisa disebut pasukan "super elite" dari para "elite". Pasalnya, prajurit dalam satuan tersebut merupakan gabungan dari tiga pasukan elite tiga matra TNI (darat, laut, dan udara) yaitu Satbravo-90 dari TNI AU, Satgultor-81 dari TNI AD, dan Denjaka dari TNI AL.
Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.
Sebanyak 80 persen kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20 persen lainnya penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi.
Hanya saja Koopsus berada dalam wadah Badan Pelaksana Pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Tujuannya untuk memudahkan dalam penerjunan pasukan.
Koopssus TNI juga menggunakan baret merah sebagai ciri khasnya. Meski demikian, lambang yang disematkan pada Baret Merah Koopssus TNI berbeda dengan dua pasukan khusus di atas. Lambang Koopssus terdiri dari tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima.
Lambang itu memiliki dasar berwarna hitam. Pasukan ini memiliki 400 anggota surveillance serta satu kompi penindak. Secara materi kemampuan tempur mereka sama dengan pasukan elite yang ada di matra asal mereka.
Hanya saja mereka kini berada di tingkat Mabes TNI. Selama dibentuk, Koopssus telah berhasil menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Ali Kalora.
Koopssus TNI dipimpin Komandan Koopssus TNI (Dankoopssus TNI) setingkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI alias jenderal bintang dua yang bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Dankoopssus dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus (Wadankoopssus) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
Saat ini, Dankoopssus TNI dijabat oleh Mayjen TNI Joko Purwo Putranto yang baru dilantik pada Januari 2022 lalu. Sementara, posisi Wadankoopssus dijabat oleh Brigjen TNI (Mar) Supriyono.
Editor: Rizal Bomantama